Membaca adalah jendela yang membuka cakrawala pengetahuan luas. Kebiasaan membaca yang ditanamkan sejak usia dini tidak hanya mengasah pola pikir kritis, tetapi juga membantu anak memahami berbagai aspek kehidupan dengan lebih mendalam dan membentuk karakter unggul. Anak yang gemar membaca cenderung memiliki rasa ingin tahu tinggi, kemampuan analitis yang baik, dan empati terhadap lingkungan sekitarnya.Â
Sayangnya, di era digital seperti sekarang, tantangan untuk menumbuhkan minat baca semakin meningkat. Anak-anak lebih tertarik pada layar gawai yang menawarkan hiburan instan dibandingkan buku yang memerlukan perhatian dan daya imajinasi. Data UNESCO mengungkapkan bahwa indeks membaca di Indonesia sangat rendah, hanya 0,001.
 Ini berarti, dari seribu orang, hanya satu yang memiliki minat baca tinggi. Fenomena ini menjadi keprihatinan, terutama karena masa kecil merupakan waktu terbaik untuk menanamkan kebiasaan baik yang berdampak hingga dewasa.
Ada banyak faktor yang menyebabkan rendahnya minat baca pada anak-anak di Indonesia. Lingkungan keluarga memainkan peran besar dalam hal ini. Banyak orang tua yang belum membiasakan membaca sebagai bagian dari rutinitas harian di rumah. Selain itu, akses terhadap buku berkualitas yang sesuai dengan usia anak masih terbatas.Â
Tantangan lainnya adalah kehadiran teknologi yang menawarkan hiburan instan melalui permainan atau tontonan di gawai, sehingga perhatian anak lebih mudah teralihkan. Faktor ekonomi juga menjadi kendala, karena tidak semua keluarga memiliki kemampuan untuk membeli buku atau mengunjungi perpustakaan secara rutin. Semua ini menjadi hambatan serius dalam menanamkan kebiasaan membaca sejak dini.
Sebagai orang tua, ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk menumbuhkan minat baca pada anak. Langkah pertama adalah memberikan contoh nyata. Anak-anak cenderung meniru perilaku orang tuanya. Jika orang tua menunjukkan kebiasaan membaca secara rutin, anak pun akan terdorong untuk ikut melakukannya. Kedua, pilih buku yang sesuai dengan usia dan minat anak.Â
Buku cerita bergambar, cerita interaktif, atau kisah sederhana dengan karakter menarik dapat menjadi pilihan awal yang tepat. Ketiga, jadikan membaca sebagai kegiatan yang menyenangkan dan penuh kebersamaan. Membacakan cerita sebelum tidur, mengadakan sesi dongeng di waktu luang, atau menyisipkan permainan dalam aktivitas membaca dapat membuat anak semakin antusias terhadap buku.
Mengajarkan anak mencintai membaca sejak kecil adalah investasi berharga bagi masa depan mereka. Kebiasaan membaca tidak hanya memperkaya wawasan dan kosakata anak, tetapi juga membangun kepercayaan diri, kedisiplinan, dan membentuk karakter-karakter unggul yang dapat menjadi bekal sukses untuk mereka di masa depan.Â
Selain itu, aktivitas membaca bersama dapat memperkuat hubungan emosional antara anak dan orang tua, karena anak merasa mendapatkan perhatian penuh. Oleh karena itu, mari jadikan membaca sebagai kebiasaan menyenangkan yang mendukung tumbuh kembang anak secara maksimal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H