"Si Indra ke mana bu? Kok jarang keliatan sekarang?" tanya seorang ibu kepada tetangganya dengan rasa penasaran.
"Ooo… Indra sekarang udah dapat kerjaan di kota. Makanya jarang pulang," jawab si ibu yang kini lebih sering mengisi hari-harinya sendirian. Hanya dengan suaminya, tanpa anak-anak.
"Anak sekarang memang beda ya bu," komentar tetangganya dengan rasa iba.
"Ya… mau gimana lagi bu. Emang udah jamannya begini. Yang penting anak sukses. Aku ikut senang," keluh si ibu pasrah.
Sepenggal percakapan di atas semakin jamak kita dengar dari orang tua yang hidup sebatang kara karena ditinggal merantau atau bekerja oleh anak-anaknya.
Memang benar, tidak seperti orang-orang zaman dulu, anak-anak sekarang justru tampak lebih banyak yang hidup jauh dari orang tuanya. Ya… kebanyakan, karena faktor pekerjaan lah yang mengharuskan mereka untuk tinggal jauh dari ortu agar lebih dekat dari tempat kerja.
Gen Z yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012, yang saat ini usianya berkisar antara 10 hingga 25 tahun kerap kali terlihat cuek kepada orang-orang terdekatnya. Seperti, orang tuanya. Mereka sering terlihat lebih mau tambahkan pekerjaan dan membangun jaringan pertemanan atau bahkan lebih sering terlihat asyik travelling daripada pulkam buat mengunjungi ibunya di rumah.
Meskipun dari luar kelihatannya mereka kurang peduli, tapi, banyak generasi Z yang justru menempatkan "kebahagian" orang tua mereka sebagai prioritas utama. Bagi kebanyakan gen Z, salah satu cara membahagiakan orang tua adalah dengan menjadi "orang sukses" meski terpaksa harus merantau dan jauh dari orang tua.
Begitu juga yang terjadi dengan aku. Sebagai salah satu generasi Z, aku juga terpaksa harus berjauhan dari ortu. Tapi jauh di lubuk hati, aku tentu saja ingin dekat dengan mereka. Merawat mereka. Dan, mengisi hari-harinya. Apalagi, tadi aku sempat liat ada yang retweet ucapan Hari Ibu dari Pak Erick Thohir (ET). Pas aku cek di aku pak ET, memang benar, beliau menulis tweet yang menurut aku cukup menyentuh.Â
Di sana beliau berpesan agar kita menyempatkan pulang dan menemui ibu. Atau, segera pulang bagi suami-suami yang sudah punya istri--untuk mengucapkan "Selamat Hari Ibu dan Perempuan."
Terus, Pak ET juga nyaranin kita buat ketemu minta restu supaya kerja kita lebih berkah. Serta, meminta doa agar akhlak tetap terjaga.Â