Mohon tunggu...
lilpjourney
lilpjourney Mohon Tunggu... Freelancer - Putri Santoso

lilpjourney.com | @putriii_santoso - Seorang blogger yang jatuh cinta dengan Toraja. Sangat suka kopi dan sering hilang dari rotasi bumi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Anak Suka Bermain Game? Begini Cara LEAD Mencetak Atlet eSport

20 Oktober 2021   19:15 Diperbarui: 20 Oktober 2021   19:40 772
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Webinar LEAD by IndiHome

Kemajuan teknologi telah membuat banyak perubahan. Anak-anak pun semakin akrab dengan teknologi dan gadget. Belakangan mulai muncul kekhawatiran orangtua saat anak mereka keasyikan bermain gawai.

Salah satu yang kerap membuat orangtua khawatir ialah tat kala sang anak asyik bermain game di ponsel mereka. Kebanyakan orangtua khawatir sang anak akan malas belajar dan kesehatan mata mereka terganggu.

Padahal jika orangtua bisa mengenali potensi anak, bisa saja dari hobi anak bermain game bisa mendulang prestasi loh.

Mengenali Potensi Anak

Aku dan suami sama-sama menekuni dunia digital creative. Kadang kami sangat sibuk di depan komputer dan laptop masing-masing. Atau kadang kami juga sangat sibuk membangun relasi dengan klien kami di layar ponsel.

Berangkat dari kebiasaan kami sendiri yang sudah akrab dengan teknologi, kami pun mulai sepakat jika nanti kami punya anak tentu tidak akan kami jauhkan dari kemajuan teknologi. Karena dewasa ini, teknologi bukanlah momok. Tapi harus kita pelajari dan hadapi.

Pun jika anak kami kelak suka bermain game. Tentu saja, kami harus memberikan arahan dan dukungan terbaik. Salah satu kunci agar anak tidak kecanduan game ialah dengan management waktu. Dengan belajar management waktu yang baik, seperti mengatur waktu belajar, bermain game, bersosialisasi, tentu anak akan tumbuh menjadi pribadi yang bertanggungjawab.

Idealnya dalam satu hari maksimal bermain game adalah 3 jam. Jika anak terlalu asyik sampai lupa waktu, maka orangtua harus mengajak melakukan akvitas lain.

Sudah tau belum moms, kalau game termasuk dalam eSport loh. Jadi jika anak punya bakat dalam bermain game, anak bisa menjadi atlet eSport. 

Manfaat Bermain Game

Orangtua mana yang tak ingin melihat anaknya berprestasi. Seperti yang saya katakan di atas, bahwa bermain game juga bisa menjadi prestasi loh. Sebut saja Rizky Faidan. Ia adalah seorang professional player dalam dunia game Pro Evolution Soccer (PES). Tak hanya di Indonesia, nama atlet eSport yang baru berusia 18 tahun ini juga sudah diakui dunia karena berhasil lolos ke babak final kejuaraan dunia PES 2019 di Emirates Stadium Inggris dan menjadi juara di ajang PES League Asia 2019 di Jepang.

Selain dapat mendatangkan prestasi, bermain game juga mempunyai beberapa manfaat : 

  1. Menambah kreatifitas
  2. Belajar mengatur strategi
  3. Mengasah teamwork
  4. Mencegah stress dan depresi
  5. Melatih fokus

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun