Mohon tunggu...
Putri Samfiatunsalsabilla
Putri Samfiatunsalsabilla Mohon Tunggu... Mahasiswa - S1

Traveling

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Gangguan dalam Perkembangan Sosial Emosional

19 Januari 2025   15:57 Diperbarui: 19 Januari 2025   15:57 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Ganguan dalam Perkembangan Sosial Emosional 

Gangguan dalam Perkembangan Sosial-Emosional merujuk pada masalah yang dapat menghambat individu dalam mengelola emosi, membentuk hubungan yang sehat, dan berfungsi secara sosial dengan baik. Gangguan-gangguan ini dapat terjadi pada berbagai tahap kehidupan, mulai dari masa kanak-kanak hingga dewasa. Faktor genetik, lingkungan, pengalaman traumatis, dan dinamika sosial dapat memengaruhi bagaimana individu berkembang dalam hal sosial dan emosional.

Berikut adalah beberapa jenis gangguan yang dapat memengaruhi perkembangan sosial emosional:

1. Gangguan kecemasan sosial

 Gangguan  kecemasan Sosial adalah gangguan psikologis yang ditandai dengan ketakutan yang intens terhadap situasi sosial atau interaksi dengan orang lain. Individu dengan gangguan ini cenderung menghindari situasi sosial atau merasa sangat cemas saat berada di tengah orang banyak, takut dipermalukan atau dinilai buruk oleh orang lain.

2. Gangguan Mengemudi

Gangguan ini ditandai dengan pola perilaku yang melanggar norma sosial, seperti agresi terhadap orang lain, perilaku merusak, atau pelanggaran aturan berulang. Orang dengan gangguan ini sering kali mengalami kesulitan dalam menjalin hubungan yang sehat.

3. Gangguan spektrum autisme (ASD)

ASD adalah gangguan perkembangan yang Ini memengaruhi kemampuan seseorang untuk berkomunikasi dan berinteraksi sosial. Anak-anak dengan ASD sering mengalami kesulitan memahami ekspresi emosi orang lain atau mengekspresikan emosi mereka sendiri.

4. Gangguan depresi

Depresi dapat memengaruhi kemampuan sosial dan emosional seseorang. Anak-anak atau remaja yang menderita depresi sering kali merasa tidak termotivasi untuk berinteraksi dengan orang lain, memiliki harga diri yang rendah, dan mengalami perubahan suasana hati. yang ekstrim.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun