Mohon tunggu...
Putri Royani
Putri Royani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Bahasa dan Sastra Arab UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 2021

Goal setting is the secret to a compelling future

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Islam Menciptakan Keharmonisan dalam Kosmopolitanisme Keragaman di Indonesia

5 Juli 2023   10:26 Diperbarui: 5 Juli 2023   10:39 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Indonesia sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia telah menjadi rumah bagi berbagai agama dan keyakinan. Islam memiliki peran penting dalam menciptakan keharmonisan dan kerukunan antar umat beragama. Islam sebagai agama mayoritas memegang konsep kosmopolitanisme dalam ini menekankan pentingnya toleransi dan penghormatan terhadap perbedaan agama dan budaya. Serta upaya bersama untuk mencapai kehidupan yang harmonis di tengah keragaman ini. 

Sebagai agama mayoritas Islam memiliki sejarah panjang di Indonesia. Sejak awal penyebarannya di Nusantara ini, Islam telah menjungjung tinggi nilai inklusif yang memperkuat konsep toleransi dan kerukunan antarumat beragama. Prinsip-prinsip Islam seperti rahmatan lil 'alamin (rahmat bagi seluruh alam semesta) dan ajaran tentang pentingnya adil dan berlaku baik terhadap sesama telah menjadi dasar bagi toleransi dan saling menghormati di antara umat beragama di Indonesia.

 Tantangan juga hadir dalam menciptakan keharmonisan dalam keragaman agama di Indonesia. Dengan adanya perbedaan pandangan dan ketegangan antara kelompok agama dapat menyulitkan tercapainya tujuan kosmopolitanisme. Oleh karena itu, bagi individu dan kelompok agama untuk terus berkomitmen pada toleransi dan penghormatan terhadap keyakinan dan budaya satu sama lain. Dalam upaya membangun masyarakat yang kosmopolitan di Indonesia, pemerintah juga memiliki peran penting. Kebijakan yang melindungi hak-hak individu dan kelompok agama, serta mengedepankan prinsip kesetaraan dan keadilan, akan memperkuat fondasi kosmopolitanisme dalam keragaman agama. Seperti moderasi beragama yang dijunjung dan diperkenalkan luas oleh kemenag sebagai upaya mencapai kosmopolitanisme yang tersebar luas di seluruh Indonesia.

 Islam memainkan peran yang signifikan dalam menciptakan keharmonisan dalam keragaman agama di Indonesia. Prinsip-prinsip inklusif dan toleransi yang dianut oleh Islam telah menjadi landasan kuat bagi upaya membangun kerukunan antarumat beragama. Dengan menjaga dan memperkuat nilai-nilai ini, Indonesia dapat terus menjadi contoh yang baik dalam mewujudkan masyarakat kosmopolitanisme yang harmonis dan adil.

Masyarakat yang Indonesia yang semakin global dan beragam perlulah mempelajari peran yang lebih baik tentang Islam, keragaman, dan kosmopolitanisme sehingga dapat memainkan peran penting dalam memecahkan masalah sosial, mengurangi konflik, dan membangun hubungan yang harmonis di antara masyarakat yang berbeda. Memahami Islam yang lebih baik tentang keragaman akan membantu menghargai perbedaan dan memperkuat hubungan antarindividu dan komunitas. Dalam masyarakat yang kosmopolitan, keragaman dianggap sebagai aset dan kekayaan, bukan sebagai sumber konflik. Dengan memahami dan menghormati keberagaman, masyarakat dapat membangun lingkungan yang inklusif, adil, dan harmonis. 

Kosmopolitanisme sebagai konsep yang menekankan pentingnya hubungan dan pertukaran antarbudaya. Serta toleransi terhadap persamaan manusia di atas perbedaan. Pemahaman tentang kosmopolitanisme memperluas wawasan kita dan membuka pintu bagi dialog dan kerjasama yang lebih baik. Dalam masyarakat kosmopolitan individu dan komunitas saling belajar dan memperkaya satu sama lain melalui pertukaran gagasan, pengetahuan, dan pengalaman. Hal ini menciptakan lingkungan di mana konflik dapat diselesaikan melalui dialog yang terbuka, sementara pemahaman saling tumbuh dalam kerangka saling menghormati. 

Sebagai negara multikultural Indonesia memiliki penduduk yang menganut berbagai agama, seperti Islam, Kristen, Hindu, Buddha, dan Konghucu, serta beberapa aliran kepercayaan. Meskipun ada perbedaan keyakinan di Indonesia sendiri telah menyaksikan banyak contoh harmoni dan kerukunan antarumat beragama. 

Salah satu contoh dari keragaman kosmopolitan di Indonesia adalah adanya landmark yang berdekatan antara Gereja Katedral Jakarta dan Masjid Istiqlal. Gereja Katedral Jakarta merupakan gereja Katolik yang menjadi pusat peribadatan bagi umat Katolik di Jakarta, sementara Masjid Istiqlal adalah masjid nasional Indonesia dan salah satu masjid terbesar di Asia Tenggara. Kedua tempat ibadah ini terletak sangat dekat satu sama lain di pusat kota Jakarta. Gereja Katedral Jakarta terletak di sebelah barat Masjid Istiqlal, dengan jarak hanya beberapa ratus meter. Keberadaan dua tempat ibadah besar ini yang saling bersebelahan mencerminkan keragaman agama dan kosmopolitan di Jakarta. 

Keberadaan Gereja Katedral dan Masjid Istiqlal yang berdekatan juga mencerminkan komitmen pemerintah Indonesia untuk mempromosikan kerukunan agama. Dalam upaya menjaga harmoni dan toleransi antarumat beragama. Contoh ini mengilustrasikan bahwa meskipun agama masing-masing memiliki perbedaan keyakinan dan praktik ibadah, umat beragama di Indonesia utamanya di Jakarta dapat hidup berdampingan dengan damai dan saling menghormati. Keragaman kosmopolitan seperti ini menciptakan lingkungan yang menghargai kebebasan beragama dan memperkuat hubungan sosial di antara umat beragama yang berbeda. 

Keberadaan Gereja Katedral dan Masjid Istiqlal yang berdekatan dan saling menghormati dalam kenyataan sehari-hari menjadi simbol penting dalam membangun masyarakat kosmopolitan yang inklusif dan harmonis di Jakarta. Hal ini memberikan contoh positif dan inspirasi bagi masyarakat Indonesia pada umumnya untuk hidup berdampingan dalam keragaman agama dengan saling menghormati dan saling mendukung.

Contoh lain yang menunjukkan peran Islam dalam menghormati keberagaman agama lain di Indonesia adalah adanya tradisi hidup bersama dalam keberagamaan sehari-hari di masyarakat. Salah satu contoh yang mencerminkan hal ini adalah tradisi saling mengunjungi dan berbagi makanan antara umat Muslim dan umat Kristen di beberapa daerah di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun