Prof. Sisunandar, Ph. D beliau adalah salah satu Dosen UMP Fakultas Perguruan Ilmu Pendidikan yang memiliki rasa ketertarikan dalam membudidayakan kelapa kopyor tersebut. Alasannya, karena kelapa kopyor memiliki tingkatan harga jual yang tinggi sehingga dapat membantu para petani dalam hal meningkatkan dan lebih mensejahterakan kegiatan ekonomi.
Salah satu keunggulan dari kelapa kopyor yaitu jumlah air nya lebih sedikit dan memiliki tekstur daging  yang lebih lembut. Banyak orang-orang menggunakan kelapa kopyor ini sebagai bahan baku  olahan makanan seperti  es krim, kue dan lain-lain karena tekstur daging kelapa kopyor  yang ciri khas itu.
Harga kelapa kopyor dengan kelapa biasa tentu berbeda, 1 butir kelapa kopyor bisa mencapai 30.000-60.000 dan untuk mencapai masa panen tidak memerlukan waktu yang lama.Â
Tentu nya dalam melakukan penelitian kelapa kopyor tidaklah mudah dan memerlukan waktu yang panjang. Beliau memulai penelitiannya pada tahun 2008 dan bisa di vabiertas tahun 2022. Karena untuk menyebar benih bibit kelapa kopyor perlu kepokusan yang teliti.Â
Prof. Sisunandar, Ph. D memulai penelitian kelapa kopyor pada tahun 2004-2008. Lalu beliau melanjutkan penelitian nya tersebut di Australia pada saat S3.  Setelah kembali ke Indonesia beliau terus mengembangkan kelapa kopyor tersebut hingga pada tahun 2012 atas penelitian yang di lakukannya, kelapa kopyor  pertama kali berhasil di kembangkan di kantor pusat UMP
Namun pada saat itu, Â bibit kelapa kopyor belum bisa di sebar dikarenakan proses pembibitan nya harus menggunakan alternatif lain yaitu menggunakan teknik kultur jaringan.
Proses pembenihan kelapa  kopyor  berlangsung dari tahun 2014 hingga tahun 2022 penantian yang cukup panjang untuk bisa menyebarkan bibit benih kelapa kopyor ke masyarakat.
Yang berawal dari pembuahan kelapa ini hanya satu atau dua buah yang benar-benar kopyor bahkan  ada yang tidak, tetapi melalu teknik ini pembuahan kelapa kolyor setiap waktu dan bahkan dalam satu pohon bisa mencapai jumlah yang banyak
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H