Sebelum  membahas topik diatas..kita harus mengetahui apa itu hiperinflasi dan stagflasi..
Stagflasi itu sendiri merupakan suatu kondisi dimana angka pengangguran serta Harga barang meningkat secara bersamaan dan tidak Terkendalikan.
Sedangkan yang dimaksud dengan hiperinflasi yaitu  menurunnya Nilai mata uang yang di sebabkan karena Melambung nya Harga harga suatu barang dalam tingkat periode satu bulan dimana kenaikan harga tersebut melebihi dari 50%
Namun diantara stagflasi dan hiperinflasi yang paling berbahaya itu adalah stagflasi
Jika kita melihat gambaran dan kondisi yang dirasakan stagflasi ini lah yang sudah dekat dengan kita bahkan sudah di depan mata.Â
Bisa kita lihat dari naiknya harga BBM yang sangat memukul daya beli masyarakat dan hal itu akan menyebabkan terpicuNya resesi ekonomi jika Inflasi RI semakin meningkat
Krisis Ekonomi yang diperkirakan akan terjadi  di tahun 2023  yang  mendatang  ditandai dengan kebijakan pemerintah yang mengurangi Subsidi BBM dan melemahnya Nilai Tukar rupiah yang  akibat dari tingginya angka inflasi. Dan hal itu akan menyebabkan resiko stagflasi yang  akan dialami oleh Negara khususnya Indonesia.Â
Fungsi adanya subsidi BBM yaitu untuk membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok khususnya untuk masyarakat bawah. Namun semenjak subsidi itu dicabut oleh pemerintah Akibatnya mau tidak mau masyarakat pun membeli BBM dengan harga yang cukup tinggi.
Dengan pengurangan subsidi BBM harga harga barang lain pun ikut naik seperti biaya bahan baku, biaya angkutan, dan biaya distribusi. Dan hal ini merupakan resiko stagflasi  .
Jika kondisi ini tidak segera diatasi, tentunya hal itu akan membuat kondisi suatu negara semakin memburuk dan menimbulkan dampak negatif .
Menurut Nailul " Cara  agar kita terhindar dari resesi yaitu sebisa mungkin pemerintah menjaga daya beli masyarakat  agar terhindar dari ancaman stagflasi yang akan memicu terjadi nya resesi dunia .  menurutnya  hal tersebut Sangat penting dalam menjaga daya beli masyarakat karena perekonomian Indonesia setengah dari 100 persen berasal dari konsumsi
Diantaranya yaitu bisa  melalui bantuan tunai langsung (BLT) , juga subsidi  BBM tidak perlu dicabut sesuai yang sudah diatur dan tarif Listrik tidak dinaikan.
Itulah cara agar terhindar dari resiko stagflasi 2023 mendatang menurut Nailul
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H