Kompasiana.com - Mataram. Kalangan developer perhotelan mulai merealisasikan berbagai proyek di Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Pada masa depan pun, bisnis properti subsektor perhotelan diprediksi terus berkembang. Kehadiran Sirkut Mandalika yang melengkapi pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika yang merupakan proyek pengembangan pariwisata disebut berbagai pihak akan menjadi pemicu bisnis properti, bukan hanya di wilayah setempat, tetapi juga hingga di daerah sekitarnya, bahkan hingga bagian timur provinsi tetangganya, Bali.
saat ini tanah dan rumah di NTB makin diburu pembeli dan investor. Para investor mengincar rumah dan lahan di sekitaran Sirkuit Mandalika seperti di Lombok Tengah. Pasalnya, lokasi dekat sirkuit menjadi nilai tambah sebagai peluang bisnis dan investasi.Para investor menjadikan rumah-rumah tersebut sebagai instrumen investasi dan juga menyulap menjadi homestay untuk menjaring wisatawan dengan harga di kisaran Rp300 juta.
Properti Perhotelan
Bagi Mandalika, ajang MotoGP berdampak positif bagi kawasan sebagai destinasi rekreasi yang berkembang.Pertumbuhan kedatangan pengunjung yang diantisipasi baik dari domestik maupun luar negeri terlihat terus meningkat seiring dengan meredanya pandemi Covid-19 sehingga pembatasan perjalanan secara bertahap dicabut.Event tersebut juga akan menjadi katalisator yang akan menghasilkan multiplier effect bagi daerah tetangga di Lombok seperti seperti Kota Mataram, Gili Trawangan, bahkan Bali Timur.
Pemerintah memprediksi kedatangan wisatawan asing tahunan di Pulau Lombok meningkat 19% pada 2022. Ditambah dengan acara internasional lainnya yang dijadwalkan pada 2022 (pertemuan G20 di Bali), pemerintah menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara ke NTB mencapai 1,5 juta hingga 2 juta.Dengan pengakuan internasional, pengembang properti melihat Mandalika sebagai tujuan investasi untuk subsektor perhotelan.
Menurut PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), sedikitnya 12 investor lokal dan asing sedang dalam proses penandatanganan kesepakatan pemanfaatan dan pengembangan lahan di kompleks Mandalika. UU NO 25 TAHUN 2007 dan peraturan pemerintah No 96 tahun 2016 tentang fasilitas dan kemudahan di KEK, semakin meyakinkan investor untuk berinvestasi kemudahan yang didapat para investor, itu berbentuk kemudahan perizinan yang cepat, serta insentif seperti potongan pajak
"Minat yang kuat tersebut menguatkan optimisme kami terhadap prospek jangka panjang Mandalika untuk menjadi tujuan liburan utama tidak hanya bagi wisatawan domestik, melainkan juga wisatawan asing,
Mendekati MotoGP, pemerintah memang bekerja keras untuk menyiapkan lebih banyak akomodasi bagi pengunjung. Sejauh ini, akomodasi yang ada sebagian besar adalah homestay lokal dan vila pribadi.
Tidak seperti bagian Lombok lainnya, tidak banyak hotel berbintang yang tersedia di Mandalika sebelum pengumuman event MotoGP. Ketika rumor MotoGP mulai beredar, banyak pengembang mulai mengembangkan hotel di daerah itu.
Harga Lahan Melonjak
dengan popularitas yang meningkat dan antisipasi prediksi pertumbuhan pengunjung, banyak pengembang melihat Mandalika sebagai target potensial untuk proyek mereka berikutnya, sehingga memicu lebih banyak transaksi lahan.