Mohon tunggu...
Rizkia Ayuni Putri
Rizkia Ayuni Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Islam negeri Mataram, prodi komunikasi dan penyiaran Islam, fakultas dakwah dan ilmu komunikasi

Saya suka menulis dan membaca,

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Kepemimpinan Politik Dalam Kesejahteraan Masyarakat Pada Pemilu 2024

14 Desember 2023   13:06 Diperbarui: 14 Desember 2023   13:06 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kompasnia, - Munculnya berbagai isu politik pada saat ini seperti korupsi, kolusi dan nepotisme membuat masyarakat ragu akan memilih kepemimpinan pada pemilihan yang akan datang karena terpilihnya seorang pemimpin karena masyarakat.

Oleh karena itu masyarakat harus bijak dalam memilih pemimpin untuk keberlangsungan kesejahteraan hidup masyarakat luas.

Kepemimpinan politik dalam kesejahteraan masyarakat itu ternyata muncul dari masyarakat itu sendiri. Kepemimpinan akan menjadi faktor penentu dalam kesejahteraan masyarakat, oleh karena itu kepemimpinan menjadi titik pusat adanya perubahan yang signifikan terhadap masyarakat.

Seperti yang kita ketahui bahwa kepemimpinan politik pada saat ini luar biasa yang dimana dalam masa pemerintahan saat ini telah mampu meratakan pembangunan yang ada di Indonesia. Pemimpin saat ini selalu ikut andil dalam kegiatan masyarakat bukan hanya sekedar kata saat kampanye waktu lalu untuk mensejahterakan masyarakat akan tetapi, bukti langsung di tunjukkan pada masa kepemimpinan pemerintahan saat ini.

Pada masa kepemimpinan saat ini juga lapangan pekerjaan luas sekali sehingga sangat memungkinkan untuk masyarakat bekerja meskipun tidak memiliki ijazah untuk melamar pekerjaan.

Maka dengan hal ini masyarakat yang akan memilih kepemimpinan pemerintahan pada tahun berikutnya hendaknya bijak dalam memilih pemimpin untuk keberlangsungan kesejahteraan masyarakat. Akan tetapi sayangnya, masyarakat saat ini lebih senang jika di sogok untuk memilih, bukan karena melihat dari visi misi calon pemimpin.

Inilah mengapa masyarakat Indonesia belum bisa maju kebiasaan seperti itulah yang selalu di terapkan pada saat pemilihan tiba.

Mungkin generasi muda bisa merubah kebiasaan masyarakat dan mengajak masyarakat dalam memberikan sosialisasi agar bisa menjadi pemilih yang cerdas, demi kesejahteraan masyarakat.

Andaikan para pemilih indonesia selalu bijak dalam memilih pemimpin, mungkin saja saat ini Indonesia menjadi negara maju. Akan tetapi Indonesia selalu menerapkan kebiasaan seperti di sogok saat pemilihan kepemimpinan.

Demi kesejahteraan masyarakat hendaknya masyarakat memilih pemimpin sesuai dengan visi misi yang ia tuliskan dan sesuai dengan perkataan yang ia ucapkan saat berkampanye bukan hanya sekedar kata akan tetapi langsung menunjukkan bukti bahwa ia bisa mensejahterakan rakyatnya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun