“Ibu sudah meninggal 5 tahun yang lalu. Dulu Bapak jualan sotonya dengan Ibu, tapi sekarang jualannya sendiri. Sejak itu, Bapak jualan hanya 3-5 kg nasi, dulu waktu sama Ibu bisa 10-15 kg. Semenjak Ibu nggak ada, Bapak jualan hanya untuk hiburan mengisi kegiatan sehari-hari saja,” ujar Purwanti.
Harga semangkok soto Mbah Arjo sangat terjangkau, hanya 7 ribu rupiah. Walaupun harganya terjangkau, isian soto ayamnya pun komplit. Terlihat soto diracik dari nasi, suwiran ayam, perkedel, tahu bacem, tempe, bihun, tauge, seledri, ditambah siraman kuah yang gurih. Soto Mbah Arjo cocok menjadi menu sarapan yang mengenyangkan dan menghangatkan perut.
Dari rupa, soto ayam Mbah Arjo ini terlihat menggugah selera karena isiannya yang komplit dan porsinya yang banyak. Rasanya sederhana, tapi kesegaran yang didapatkan benar-benar luar biasa. Keunikan dari soto Mbah Arjo yaitu memiliki cita rasa sedikit manis dengan kuah gurih yang kental dan medok berbeda dengan soto lainnya.
Faris pembeli soto mengaku, baru pertama kali membeli dan mencicipi soto buatan Mbah Arjo dan rasanya enak. Rasanya gurih dengan cita rasa kuah medok, berbeda dengan soto ayam lainnya.
“Baru pertama ini nemu soto yang rasanya medok, ternyata enak. Lain kali akan kesini untuk nyicipin lagi,” ucap Faris.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H