Ikhsan Ahmad, seorang dosen di FISIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, memang bukan sosok biasa. Beliau bukan hanya guru di kelas, tapi juga mentor yang membimbing mahasiswa untuk mengarungi dunia komunikasi yang luas dan kompleks. Dengan latar belakang yang solid di bidang komunikasi politik, Pak Ikhsan membawa nuansa yang berbeda ke dalam kelas penulisan berita dan kreatif. Bayangkan saja, belajar langsung dari seseorang yang tak hanya paham teori, tapi juga tahu bagaimana teori itu diaplikasikan di dunia nyata.
Ketika pak Ikhsan memasuki kelas, suasana langsung berubah. Beliau punya cara untuk membuat setiap topik menjadi hidup, menghubungkan konsep-konsep abstrak dengan contoh-contoh nyata yang relevan dengan kehidupan sehari-hari mahasiswa. Ini bukan hanya tentang menulis berita yang faktual atau cerita yang menarik, tapi juga tentang memahami bagaimana kata-kata bisa mempengaruhi orang dan masyarakat.
Dalam kelas pak Ikhsan, mahasiswa diajak untuk tidak hanya menjadi pendengar, tapi juga partisipan aktif. Diskusi kelas sering kali berubah menjadi forum terbuka, tempat ide-ide bertabrakan dan berkembang. Ini adalah lingkungan di mana pertanyaan kritis dihargai, di mana mahasiswa didorong untuk tidak hanya menerima informasi, tapi juga mempertanyakan dan mengeksplorasinya.
Pak Ikhsan juga dikenal karena pendekatannya yang hangat dan mendukung. Beliau selalu siap untuk memberikan bimbingan individual, memahami bahwa setiap mahasiswa memiliki keunikan dan potensi yang berbeda. Ini adalah ciri khas seorang pendidik yang hebat---kemampuan untuk melihat dan mengembangkan bakat di setiap individu.
Tapi, apa yang paling menonjol dari pak Ikhsan adalah bagaimana beliau menginspirasi mahasiswa untuk melampaui batas. Dengan tugas-tugas yang menantang dan proyek-proyek kreatif, beliau mendorong mahasiswa untuk berpikir secara independen, untuk menjadi pencipta konten, bukan hanya konsumen. Ini adalah pelajaran yang tak ternilai, terutama di era digital ini, di mana setiap orang bisa menjadi pembuat berita atau penulis cerita.
Secara keseluruhan, bapak Ikhsan Ahmad bukan hanya dosen yang mengajarkan keterampilan menulis. Beliau adalah arsitek pemikiran, seorang pelatih kreativitas, dan seorang pemandu dalam perjalanan intelektual setiap mahasiswa. Dengan beliau, mahasiswa tidak hanya belajar untuk menulis, tapi juga untuk berkomunikasi, berpikir, dan berkontribusi pada dunia dengan cara yang bermakna. Itulah mengapa, bagi banyak mahasiswa, Pak Ikhsan lebih dari sekadar dosen, beliau adalah inspirasi dan contoh dari apa yang bisa dicapai melalui pendidikan yang berdedikasi dan penuh tantangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H