· Eksploitasi
Pelaku altruisme dapat dengan mudah dieksploitasi oleh orang lain, karena gemar membantu tanpa mengharap imbalan. Hal ini menyebabkan orang yang di tolong dapat memanfaatkan kebaikan pelaku sesuka hati.
· Ketergantungan
Perilaku altruisme dapat membuat pelaku menjadi tumpuan orang lain, dan membuat seseorang menjadi ketergantungan dan problem solving mereka tidak berkembang.
· Mengabaikan diri sendiri
Terlalu mementingkan orang lain tanpa memikirkan diri sendiri dapat menyebabkan masalah pada kesehatan dan mental pelaku. Karena itu sikap altruisme harus diimbangi dengan berpikir rasional.
· Kecemasan dan stress
Merasa bertanggung jawab atas orang lain menyebabkan pelaku mengalami tekanan psikologis untuk terus menerus membantu dan memenuhi harapan orang lain.
Jadi, dapat kita simpulkan bahwa altruisme yang sehat adalah tetap menjaga keseimbangan antara menolong orang lain dengan memperhatikan diri sendiri, karena altruisme yang berlebihan dapat berdampak buruk bagi kesehatan dan kehidupan bermasyarakat. Maka dari itu, pelaku altruisme harus memiliki batasan untuk tahu kapan harus mengatakan “tidak” kepada orang lain dan selalu memprioritaskan kesehatan diri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H