Mohon tunggu...
Putri Rahayu Pangestu
Putri Rahayu Pangestu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya gemar membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Peran Guru sebagai Psikolog Mini di Kelas

22 November 2024   00:05 Diperbarui: 22 November 2024   03:42 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Peran Guru sebagai Psikolog Mini di Kelas

Guru tidak hanya berperan sebagai pendidik yang menyampaikan materi pelajaran, tetapi juga sebagai pembimbing yang mampu memahami kondisi emosional, sosial, dan psikologis murid. Dalam konteks ini, guru dapat dikatakan memegang peran sebagai "psikolog mini" di kelas.

 Peran ini semakin relevan mengingat banyaknya tantangan yang dihadapi siswa, baik di dalam maupun di luar sekolah. Artikel ini akan membahas peran penting guru sebagai psikolog mini di kelas, tanggung jawab yang diemban, serta cara mengoptimalkan peran ini untuk mendukung perkembangan siswa secara menyeluruh.

Peran guru sebagai psikolog mini berarti guru tidak hanya mengajar, tetapi juga berperan dalam:

  • Mengenali emosi siswa: Memahami perasaan siswa, seperti kebahagiaan, kesedihan, kecemasan, atau kebingungan.
  • Mendukung kesehatan mental siswa: Membantu siswa mengelola stres atau tekanan belajar.
  • Menangani konflik: Memediasi konflik antar siswa agar tercipta lingkungan belajar yang harmonis.
  • Mendorong empati dan rasa percaya diri: Memberikan dukungan moral yang membangun rasa percaya diri siswa.

Dalam kapasitas ini, guru berfungsi sebagai support system yang memperhatikan kondisi psikologis siswa sambil memastikan proses belajar mengajar berjalan lancar.

Tugas sebagai psikolog mini menjadi krusial karena beberapa alasan seperti Siswa sering menghadapi berbagai masalah, seperti tekanan akademik, perundungan (bullying), hingga konflik keluarga. Kondisi ini dapat memengaruhi konsentrasi dan performa belajar mereka. Pendidikan modern tidak hanya berfokus pada pencapaian akademik, tetapi juga perkembangan karakter, keterampilan sosial, dan kesehatan mental. 

Guru yang memahami aspek psikologis siswa dapat memberikan pendekatan pembelajaran yang lebih inklusif dan personal. Siswa sering menjadikan guru sebagai figur teladan. Sikap empati dan kepedulian guru terhadap kondisi psikologis siswa dapat memberikan dampak positif yang mendalam.

Setiap siswa unik. Guru perlu meluangkan waktu untuk mengenali karakter, minat, dan kebutuhan khusus masing-masing siswa. Hal ini dapat dilakukan melalui observasi, diskusi, atau refleksi bersama siswa. Siswa cenderung lebih terbuka ketika merasa aman dan dihargai. 

Guru perlu menciptakan suasana kelas yang inklusif, mendukung, dan bebas dari stigma. Ketika siswa menghadapi tantangan emosional, guru dapat memberikan dukungan sederhana, seperti mendengarkan tanpa menghakimi atau memberikan motivasi. 

Misalnya, jika seorang siswa tampak cemas menghadapi ujian, guru bisa membantu siswa belajar mengelola stres. Guru dapat mengintegrasikan pembelajaran dengan kegiatan yang melatih empati, kerja sama, dan komunikasi, seperti diskusi kelompok atau simulasi pemecahan masalah. Jika guru merasa permasalahan siswa membutuhkan perhatian khusus, penting untuk bekerja sama dengan konselor sekolah, orang tua, atau ahli profesional.

Peran ini tentu tidak tanpa tantangan. Guru seringkali menghadapi keterbatasan waktu, beban administrasi, atau kurangnya pelatihan dalam memahami psikologi anak. Berikut beberapa solusi yang dapat diambil:

  • Pelatihan psikologi dasar: Sekolah dapat mengadakan pelatihan untuk guru tentang psikologi perkembangan anak.
  • Manajemen waktu yang baik: Guru perlu mengatur waktu agar tetap bisa memberikan perhatian kepada siswa tanpa mengabaikan tugas lainnya.
  • Pemanfaatan teknologi: Aplikasi atau alat pemantauan kesejahteraan siswa dapat membantu guru dalam mengenali kebutuhan siswa secara lebih efisien.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun