Mohon tunggu...
Putri Rabiatul Adawiyah
Putri Rabiatul Adawiyah Mohon Tunggu... Lainnya - Hi there!

Once you stop learning, you start dying.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi yang Dikirim untuk Hujan: Semut

19 Desember 2020   00:55 Diperbarui: 19 Desember 2020   23:05 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tapakannya tak bersuara
Nafasnya tak kentara
Tubuhnya pun sulit dibaca
Bagaimana bisa kuajak berbicara

Bagaimana bisa ia bersuara
ketika hujan itu rahmat untuk kita
tetapi tidak untuknya?
Tentu tidak bisa, kawan
Tentu ia hanya bisa
menerima suratan takdir Tuhan

Nampak tak adil untuk si semut
Tapi tak pernah ia menyerapah
karena ia sangat tahu
Hujan teduh untuk yang lain
Begitu juga kemarau berpihak padanya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun