Mohon tunggu...
Putri Raihana Azizah
Putri Raihana Azizah Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

Saya Sangat Suka Musik

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Let's Show Our Talents

15 April 2024   17:15 Diperbarui: 15 April 2024   17:41 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Let's Show Our Talents

 "Wih, keren banget si Rena!" "Buset, encer banget otaknya tuh orang kayak kuah rendang asrama" "Boleh gasih gua minjem otak Lo bentar buat ulangan fisika,Ren?" "Puh, sepuh tutor nya dong"Sorak riang para siswa ketika melihat Rena yang berjalan menuju kelas. Gadis berambut pendek tersebut kini sedang ramai diperbincangkan karena prestasinya di bidang astronomi tingkat internasional.  Rena yang disoraki tersebut hanya menatap menatap malas sapaan temannya dari bangku."Gini ya rasanya jadi orang famous"
  'Krriiiiinnngggg' "Ren,Rena, Allahu Rabbi, bangun, udah jam tujuuuh"teriak Oxa yang membuat Rena kaget dan sontak berdiri dari tempat tidurnya.
 "Yaaah,jadi yang tadi cuma mimpi.Aah,jail kamu Xa"amuk Rena sambil membanting pintu kamar mandi.Oxa pun hanya tertawa melihat tingkah temannya sekamarnya itu.
 Hari ini adalah hari pertama Rena sekolah di tingkat 2.Setiap ada kenaikan tingkat, biasanya para siswa akan mendapat tambahan bakat atau bisa meng-upgrade bakat mereka. Para siswa akan dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian siswa asrama dan bagian siswa reguler. Bagian siswa asrama biasanya identik dengan bakat di bidang akademik. Sementara siswa reguler identik dengan bakat di bidang olahraga.Semua peserta berseru riang,kecuali Rena.Ya, Rena tidak pernah menyukai kenaikan tingkat.Sejak dahulu ia selalu insecure dengan temannya karena memiliki bakat yang tidak berguna. Bakatnya pun hanya mampu mengangkat beban seberat 30 kg.Ia selalu dirundung,dicaci guru bahkan kepala sekolah karena bakatnya yang
kontras dengan teman sekelompoknya. Beruntung ada Oxa yang selalu melindungi Rena.
 "Oxarialyn Howard,dan terakhir Rena Kogahami silahkan masuk ke ruang X" teriak bu Mary dari ruang panggil.Rena yang dari tadi masih melamun tiba-tiba dikejutkan oleh Oxa yang mengajak ke ruang X .Rena pun bergegas mengikuti Oxa dari belakang.
 Di ruangan X ternyata para siswa asrama sudah mendapatkan hadiah kejutan mereka.Rena pun seketika terdiam dan langsung menundukkan kepalanya.Oxa yang keheranan pun bertanya kepada Rena "Ren,kenapa?eh Rena jangan nangis, udah "seru Oxa panik.Ia tak tahu harus berbuat apa untuk menghentikan tangis Rena ."Udah Xa,kita kesana yuk"ajak Rena sambil berjalan meninggalkan Oxa seolah tak terjadi apa-apa. Oxa pun pasrah
mengikuti Rena dari belakang.
  Seminggu setelah acara  kenaikan tingkat,kepala sekolah mengumumkan bahwa mereka akan mengikuti acara penampilan bakat berkelompok. Oxa pun segera mengajak Rena. Namun Rena menolak "Gak,aku kan gak punya bakat yang bisa di tampilin,ntar malu-maluin lagi di depan"ucap Rena lirih.
"Ren, dengerin ya,bakat itu ada dalam diri setiap orang,dan itu gak sama semua." " Tapi aku beda Xa.Tau gak,aku selalu iri liat orang,liat kamu.Pinter, cantik,selalu di banggain guru,aku aja heran kamu mau temenan sama aku padahal udah jelas kontras. "ucap Rena sambil tersedu."Ren,stop ngomong gitu. Semua yang kita lakuin selagi niat dan usahanya bener pasti bisa. Gak ada yang gak mungkin. Nanti aku bakal bantu kamu ."bujuk Oxa .
  Akhirnya hari para siswa menampilkan bakat mereka pun tiba. Bu Mary pun memanggil nama tim satu persatu. Kemudian tibalah giliran Oxa,Rena serta teman temannya untuk naik keatas panggung.Mereka menampilkan musik ciptaan kelompoknya. Namun di tengah penampilan tiba tiba terjadi gempa yang membuat acara terhenti. Semua orang berlarian keluar dari aula. Kelompok Rena berusaha keluar,  tetapi kaki Oxa tersangkut tirai. Saat Rena akan menyelamatkan Oxa,tiba tiba lampu sorot dan besi yang berada tepat di atas Oxa jatuh dari langit langit. Rena pun berdiri di depan Oxa dan menahan lampu dengan bobot hampir 50 kg tersebut dengan tangannya kemudian menarik Oxa menuju ke luar aula.  
 Diluar semua guru mencemaskan keadaan mereka,terutama Rena.
  "Nah, akhirnya guna juga bakat kamu. Liat kan manfaatnya kamu punya bakat ini."puji Oxa . "Hehe,makasih ya udah muji, ini berkat kamu juga udah support." "Mulai sekarang jangan gitu lagi ya!"

Karya Khansa Wilda Ruzain

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun