Taman Pendidikan al-Qur'an atau yang sering kita kenal dengan singkatan "TPQ" atau "TPA" merupakan lembaga dengan jenis keagamaan Islam yang berbentuk pengajaran dalam membaca dan memahami al-Qur'an sejak dini yang diselenggarakan oleh kelompok atau masyarakat tertentu. Pengajaran ini bersifat pendidikan non-formal yang diikuti oleh anak dengan usia dini, seperti taman kanak-kanak, sekolah dasar, dsb. Maka, masyarakat Dusun Jedong berinisiatif untuk mendirikan Lembaga Taman Pendidikan al-Qur'an dengan nama "TPQ Husnul Khotimah". Pemberian nama tersebut sesuai dengan tempat yang digunakan yaitu "Masjid Husnul Khotimah". Lembaga ini melaksanakan kegiatannya setiap hari Senin-Kamis dan Sabtu yang diikuti kurang lebih 120 peserta didik. Seperti pada umumnya, kegiatan tersebut juga dilaksanakan pada sore hari (Ba'da Ashar) sampai menjelang maghrib. Dalam pelaksanaan pembelajaran, TPQ Husnul Khotimah menggunakan program metode baca al-Qur'an "Ummi" yang memiliki beberapa tingkatan dari jilid satu sampai enam dengan kitab panduan khusus setiap tingkatannya. Terdapat juga kelas "al-Qur'an", yakni kelas khusus bagi peserta didik yang telah menempuh tingkatan-tingkatan sebelumnya dan dinilai mempunyai kriteria kemampuan untuk pembelajaran mengaji langsung menggunakan mushaf al-Qur'an.
      Para mahasiswa KKM 196 UIN Malang bertepatan melakukan program pengabdiannya di Dusun Jedong, yaitu salah satunya turut serta dalam membantu pelaksanaan kegiatan Lembaga TPQ tersebut. Pada hari Selasa, 26 Desember 2023 para mahasiswa KKM yang berjumlah 11 orang, melakukan pengenalan diri kepada para peserta didik TPQ dan disambut dengan baik dan ceria, sekaligus juga para mahasiswa perlahan-lahan saling mengenal dengan para peserta didik. Dalam proses membantu jalannya kegiatan TPQ, para mahasiswa mengikuti program belajar yang telah diterapkan sebelumnya. Kegiatan mengaji al-Qur'an diawali dengan berdo'a bersama-sama dengan kalimat-kalimat do'a dan nada lagu yang sudah dipraktikkan setiap harinya, dan terkhusus bagi kelas "al-Qur'an" melakukan pembacaan surat-surat pendek. Dilanjut kegiatan belajar-mengajar cara membaca al-Qur'an, dengan konsep yang tersendiri, yaitu; (1) pengajar melakukan sontak mata langsung dengan peserta didik; (2) pengajar mendikte dan ditirukan peserta didik dengan perlahan-lahan; (3) memberikan pemahaman tentang huruf Arab hijaiyyah dan makhrajnya; (4) menanamkan proses yang konsisten dan berlanjut. Dengan adanya konsep belajar-mengajar yang ditanamkan pengajar atas kondisi yang ada memiliki tujuan agar pemahaman yang lebih fokus meskipun secara perlahan dan diulang-ulang, akan tetapi hasil yang didapat sedikit tapi pasti (matang).
      Dalam proses pelaksanaan kegiatan TPQ yang lebih banyak berfokus pada cara membaca al-Qur'an, para mahasiswa KKM berinisiatif dengan mengatur jadwal pembelajaran, seperti menulis huruf Arab, belajar ilmu tajwid, dan memberikan pemahaman berkenaan tentang keagamaan Islam (diniyyah). Pembelajaran tambahan ini dibagi dengan kelasnya masing-masing, apabila kelas jilid hanya berfokus pada menulis huruf Arab hijaiyyah, sedangkan kelas "al-Qur'an" memiliki pembagian tersendiri, secara rinci seperti pada tabel berikut:
Pembelajaran tambahan (Kelas Al-Qur'an)
Hari
Jenis Pembelajaran
Senin
Keagamaan
Selasa
Ilmu Tajwid
Rabu
Keagamaan
Kamis
Ilmu Tajwid
Sabtu
Keagamaan/Ilmu Tajwid/Menghafal Surat Pendek
Pembelajaran keagamaan yang dimaksud adalah memberikan pemahaman ilmu keagaman yang berkenaan tentang akhlak, fiqih, dan tauhid. Sedangkan pembelajaran ilmu tajwid seperti hukum bacaan Ghunnah, Idhar, Idghom, dsb. Dengan adanya kegiatan pembelajaran tambahan tersebut bertujuan agar para peserta didik dalam memahami al-Qur'an atau keagamaan tidak hanya berupa bentuk praktik saja, akan tetapi juga memahami secara teori. Sebab dalam memahami ilmu keagamaan khususnya bidang al-Qur'an dirasa kurang apabila hanya diberikan pemahaman praktik saja, maka diperlukanlah pemahaman secara teori.
      Proses kegiatan belajar-mengajar dengan konsep diatas berlangsung hari demi hari, perkembangan demi perkembangan, namun tidak menutup kemungkinan adanya sesuatu yang incidental, yakni melihat situasi dan kondisi yang terjadi pada saat itu. Hal ini tidak terasa telah mencapai ujung akhir waktu KKM para mahasiswa, yaitu pada hari Kamis, 25 Januari 2024 mengadakan foto bersama anak-anak TPQ dan pengajar sekaligus berpamitan kepada mereka. Suasana sedih dan haru mengiringi momen tersebut, dimana tiga puluh hari lebih lamanya para mahasiswa mengajar dan berinteraksi dengan anak-anak TPQ. Banyak suasana suka maupun duka dialami oleh para mahasiswa dan anak-anak, sampai tak terasa sudah tiba saatnya para mahasiswa mengucapkan pamit kepada anak-anak TPQ.
      Keikutsertaan para mahasiswa dalam membantu proses kegiatan belajar-mengajar di Taman Pendidikan al-Qur'an merupakan satu pengalaman yang luar biasa dan tentunya berkesan. Suatu pengalaman yang tidak bisa dikatakan mudah bagi para mahasiswa, yaitu menghadapi anak-anak yang masih berusia dini dengan berbagai sikap dan karakter tersendiri. Tentunya hal ini sangat membekas dan menjadi sebuah ilmu pelajaran bagi para mahasiswa khususnya dalam hal praktek mengajar. Terimakasih diucapkan kepada para Ustadz dan Ustadzah, serta anak-anak TPQ yang telah menerima para mahasiswa KKM dengan baik dan lapang. Dan juga para mahasiswa mengucapkan banyak mohon maaf atas perbuatan dan perkataan yang kurang berkenan di hati. Serta para mahasiswa juga berpesan kepada anak-anak TPQ untuk senantiasa semangat dalam belajar mengaji al-Qur'an dan tidak bosan-bosan dalam mencari ilmu, baik ilmu pengetahuan maupun ilmu keagamaan.
Sekian, terimakasih...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H