Mohon tunggu...
Travel Story

Saatnya Menikmati Surving Menantang di Sukabumi

6 Oktober 2016   11:27 Diperbarui: 6 Oktober 2016   11:51 2
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wisata. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Bayangkan memasuki perut bumi dengan menuruni gua sedalam 32 meter. Rangkaian stalaktit dan stalakmit, sungai dan air terjun bawah tanah, serta ornamen-ornamen lain akan menyambut kedatangan dan menemani sampai anda keluar di sisi lain gua. Semua ini bisa anda dapatkan dalam paket menyelusuri gua Cipicung, Sukabumi ini. Tenang saja paket ini sangat aman karena ditemani pemandu yang berpengalaman. Anda akan diberikan asuransi, perlengkapan jelajah dan perangkat keselamatan. Let’s go!  

Buniayu dalam bahasa Sansekerta artinya “keindahan yang tersembunyi”. Yup memang begitulah adanya. Dibalik kesunyian dan kegelapan justru terdapat pemandangan yang sangat indah. Di sini juga wisata kuliner makanan dan juga jamu tradisional bawang dayak juga lo. Sensasinya benar-benar istimewa.

Kita bisa bermain seluncuran di batu-batu yang landai. Kapan lagi berseluncur di bawah tanah?

Kami tidak menyarankan kamu yang claustrophobia (takut akan ruang tertutup) dan achluophobia (takut kegelapan) untuk mengambil paket ini.

Bagi wanita yang sedang berhalangan kami juga tidak menyarankan karena akan melalui jalur yang terendam air dan lumpur.

Daerah Buniayu dapat dicapai dengan 45 menit perjalanan dari Sukabumi. Terdapat beberapa pilihan ekowisata di sini. Dalam paket kali ini, anda akan diajak menuruni perut bumi dengan kedalaman 32 meter menggunakan tali, lalu dibawa oleh guide berpengalaman untuk menyusuri gua Cipicung sepanjang 3300 meter. Anda yang suka petualangan, jangan lewatkan kesempatan ini.

Dengan menggunakan penerangan dari helm anda, petualangan anda akan dimulai. Rangkaian stalaktit dan stalakmit akan menghiasi perjalanan. Binatang-binatang disini tidak memiliki mata karena sudah menyesuaikan dengan kehidupan di kegelapan. Ada ikan, kelelawar, dan beberapa macam serangga.

Jalannya cukup licin karena berlumpur. Kita harus berhati-hati agar tidak tergelincir. Ada bagian dimana kita harus merayap di dinding gua dengan jurang dibawahnya, merayap, melewati jalanan yang berkelok, dan lorong yang sempit. Namun semua kesulitan itu terbayar ketika melihat indahnya sungai, danau, dan air terjun dibawah tanah ini. Sungguh merupakan pengalaman yang tak biasa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun