jalan yang menanjak dengan rumah-rumah sederhana di kiri kanan
melewati sibuknya pagi dengan rutinitasnya sendiri-sendiri
ibu-ibu menggendong anak mereka yang masih kecil
atau belanja sayur mayur dan kebutuhan makan sehari
para pegawai berangkat ke tempat kerja
ada yang mengendarai mobil, motor, atau memilih angkutan umum
anak-anak sekolah ramai hendak ke sekolah.
melewati sebuah pos ojek yang tak pernah sepi
tepat sebelum jalan melebar ke jalan utama
dari balik kaca mobil di bangku penumpang bagian depan
di situlah matanya menangkap sosok seorang pemuda sebayanya
selalu di tempat yang sama dan waktu yang sama
setiap hari terus berulang.
tak pernah terhiraukan, tak pernah mengandung makna
hingga suatu pagi yang sebenarnya tak berbeda
dengan situasi yang sama, seperti pagi-pagi sebelumnya
namun kini cara pandangnya tiba-tiba saja berbeda
saat mata di balik kaca mobil itu melihat sebentuk tawa
tawa yang semakin menyipitkan mata berbentuk bulan sabit itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H