Mohon tunggu...
Putri NurFaizah
Putri NurFaizah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Gizi Kesehatan Masyarakat

Lets know me and enjoy it!

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Anjuran Pengukuran Antropometri untuk Anak SD

22 Januari 2022   10:18 Diperbarui: 22 Januari 2022   10:23 1359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Antropometri merupakan suatu istilah yang menggambarkan penilaian terhadap ukuran, proporsi, dan komposisi tubuh manusia. hal ini berarti antropometri memiliki penilaian terhadap tinggi badan, berat badan, lingkar lengan atas, dan lingkar kepala yang biasanya dilakukan pada siswa sekolah dasar. 

Usia anak adalah usia dari 0 bulan hingga 18 tahun. Sedangkan perkembangan dua kali (Growth Spurt) anak terjadi dari usia 6 tahun hingga 9 tahun yang terjadi saat masih Sekolah Dasar. 

Kegiatan Kampus Mengajar ini dilaksanakan mulai dari bulan Agustus 2021 hingga Desember 2021 dimana menemani para siswa dan sekolah selama satu semester. 

Oleh karena itu, berdasarkan PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2020 TENTANG STANDAR ANTROPOMETRI ANAK , disebutkan bahwa pengukuran antropometri anak dinilai melalui beberapa hal seperti tinggi badan, berat badan, hingga lingkar kepala anak.

Kementrian Kesehatan melalui kader posyandu, puskesmas, maupun rumah sakit daerah menganjurkan untuk melakukan pemeriksaan kesehaatan anak SD dan pemeriksaan rutin terkait kondisi tubuh atau ukuran antropometrinya. 

Sebagai tindak lanjut dari arahan pemerintah ini, selama pandemi ini sekolah di Kota Magelang diharapkan untuk rutin menilai antropometri anak sebagai lanjutan yang lebih mudah dan efisien pergerakan untuk siswa dari dinas kesehatan. 

Oleh karena itu, saat kampus mengajar ini kami membantu guru dalam mengukur antropometri siswa mulai dari kelas 1 hingga kelas 6. Selain pelaksanaan kewajiban untuk membantu administrasi sekolah, kami juga dapat membantu pencatatan siswa yang mungkin memiliki kasus stunting hingga obesitas yang dapat diketahui dan ditindaklanjuti lebih dini.

Dokpri
Dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun