Bulan Keberkahan Telah Tiba

Bulan Ramadhan merupakan salah satu bulan dalam kalender Hijriah yang menempati urutan ke 9 setelah bulan Sya'ban. Pada bulan Ramadhan ini terdapat dua rukum islam yang harus dipenuhi bagi seorang muslim, yaitu berpuasa penuh selama 1 bulan atau 30 hari lama nya dan juga membayar zakat fitrah bagi seluruh insan, maupun zakat mal bagi insan yang memiliki kelebihan harta. 

Pada bulan Ramadhan ini juga ayat al_qur'an pertama kali di turunkan oleh malaikat Jibril kepada nabi Muhammad saw yaitu QS.Al-Alaq ayat 1-5 yang bertempat di Gua Hira, dan hal tersebut bertepatan dengan tanggal 17 Ramadhan, sehingga setiap tanggal 17 ramadhan di peringati sebagai peristiwa diturunkan nya al-qur'an atau yang biasa dikenal dengan nuzulul qur'an.

Bertemu dengan bulan Ramadhan, bulan yang suci, bulan yang penuh berkah, bulan yang penuh dengan karunia dari Allah SWT merupakan kesempatan yang amat berharga. Dimana pada bulan tersebut seluruh amal kebaikan yang di lakukan oleh seorang hamba di lipat gandakan pahala nya oleh Allah SWT. 

Tak hanya itu, pada bulan yang suci ini juga banyak bertabur fadhillah atau keutamaan keutamaan dan juga kemuliaan yang dijanjikan oleh allah swt. Oleh karena itu kedatangan bulan Ramadhan harus disambut dengan senang hati dan dengan berbagai persiapan persiapan yang serius sebagai bekal menghadapi bulan tersebut.

Nah tentunya di setiap daerah memiliki cara ataupun kegiatan penyambutan bulan Ramadhan yang berbeda beda dengan segala keunikan dan tradisi nya masing masing. 

Berikut ini adalah kegiatan kegiatan penyambutan bulan Ramadhan yang di lakukan di kampung saya, yaitu Lingkungan Telagamas, Kabupaten Karangasem, Bali.

Sebenarnya tidak ada penyambutan khusus yang menonjol yang di lakukan disini, hanya saja setiap tahun nya rutin dilakukan di masjid secara bersama sama. 

Dalam penyambutan Ramadhan tahun ini dilakukan tahlil bersama sama di masjid. Pembacaan tahlil ini di awali dengan shalat maghrib berjamaah di masjid, kemudian barulah masuk ke acara inti.

Pembacaan tahlil dan surat yaasin ini di niatkan untuk doa keselamatan bersama. Adapun pembacaan zikir dan tahlil ini identic dengan acara meruahan (doa untuk arwah), yaitu mendoakan saudara atau kerabat yang sudah meninggal dunia.

Acara tersebut di pimpin oleh para sesepuh dan juga para imam yang ada di masjid tersebut. Acara ini biasanya berlangsung hingga waktu isya, setelah itu ditutup dengan shalat isya berjamaah.

Selain meruahan atau doa utuk untuk arwah yang di lakukan di masjid, ada juga beberapa orang yang melakukan meruahan dirumahnya masing masing dengan mengundang tetanggann dan kerabat terdekat dan juga ustadz ataupun imam untuk meimpin pembacaan tahlil dan doa.