Makassar, sebagai salah satu kota besar di Indonesia bagian timur, memiliki banyak UMKM yang bergerak di sektor perdagangan, konstruksi, dan agribisnis. Di Makassar, tantangan dalam akses kredit juga sangat bergantung pada lokasi dan jenis usaha yang dijalankan.
Pemanfaatan Kredit untuk Sektor Agribisnis
Di daerah sekitar Makassar yang didominasi oleh sektor agribisnis, banyak pelaku usaha pertanian dan perikanan yang membutuhkan pembiayaan untuk membeli peralatan atau bahan baku. Sebagai contoh, seorang petani di sekitar Makassar mendapatkan pinjaman dari bank untuk membeli alat pertanian modern yang dapat meningkatkan hasil panen. Kredit tersebut membantu mereka untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi biaya. Namun, masalah utama yang dihadapi petani di daerah ini adalah kurangnya jaminan yang bisa diajukan untuk memperoleh kredit.
Pemanfaatan Kredit untuk Infrastruktur dan Modal Kerja
Selain sektor agribisnis, banyak UMKM di sektor perdagangan yang mengajukan kredit untuk pengembangan infrastruktur usaha, seperti renovasi toko, pembelian stok barang, atau peningkatan sistem distribusi. Sebagai contoh, sebuah usaha kecil yang bergerak di bidang distribusi bahan bangunan di Makassar memanfaatkan kredit modal kerja dari bank untuk memperbesar gudang dan memperluas jaringan distribusi mereka.
Namun, meskipun fasilitas pembiayaan tersedia, tantangan yang dihadapi banyak UMKM di Makassar adalah tingkat suku bunga yang tinggi dan biaya administrasi yang cukup besar, yang membuat sebagian dari mereka enggan mengakses pembiayaan perbankan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H