Mohon tunggu...
putri naomi
putri naomi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang Mahasiswa di jurusan pendidikan sejarah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Represi & Krisis Ekonomi 1927-1942

20 Desember 2024   09:30 Diperbarui: 18 Desember 2024   13:53 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Periode antara tahun 1927 hingga 1942 merupakan masa yang krusial dalam sejarah Indonesia, ditandai oleh dua fenomena besar: represi politik yang dilakukan oleh pemerintah kolonial Belanda dan krisis ekonomi global yang berdampak signifikan pada masyarakat Indonesia. Buku Sejarah Indonesia Modern 1200-2004 karya Merle Calvin Ricklefs memberikan wawasan mendalam mengenai dinamika sosial, politik, dan ekonomi yang terjadi selama periode ini. Artikel ini akan membahas secara rinci kedua aspek tersebut, serta interaksi antara represi politik dan krisis ekonomi.

Latar Belakang Sosial dan Politik

Kebangkitan Nasionalisme

Pada akhir tahun 1920-an, Indonesia mengalami kebangkitan nasionalisme yang dipicu oleh berbagai faktor, termasuk pendidikan yang lebih baik dan pengaruh ide-ide dari luar negeri. Organisasi-organisasi seperti Budi Utomo, Sarekat Islam, dan Partai Nasional Indonesia (PNI) mulai berkembang pesat. Namun, pemerintah kolonial Belanda merespons dengan tindakan represif.

Kebijakan Represif Pemerintah Kolonial

Pemerintah kolonial Belanda, di bawah kepemimpinan Gubernur Jenderal de Jonge, menerapkan kebijakan yang sangat represif terhadap gerakan nasionalis. Beberapa langkah yang diambil meliputi:

  • Penangkapan Pemimpin Pergerakan: Tokoh-tokoh seperti Soekarno dan Hatta ditangkap dan diasingkan untuk mengurangi pengaruh mereka.
  • Pembubaran Organisasi: Organisasi-organisasi yang dianggap mengancam stabilitas pemerintahan dibubarkan secara paksa.
  • Pengawasan Ketat: Kegiatan politik dan pers diawasi dengan ketat, menciptakan suasana ketakutan di kalangan masyarakat.

Kebijakan ini tidak hanya menekan gerakan nasionalis tetapi juga menciptakan rasa ketidakpuasan di kalangan rakyat.

Krisis Ekonomi Global dan Dampaknya di Indonesia

Penyebab Krisis Ekonomi

Krisis ekonomi global dimulai dengan jatuhnya pasar saham di Wall Street pada tahun 1929. Penurunan harga komoditas ekspor seperti minyak kelapa sawit, karet, dan kopi menyebabkan pendapatan pemerintah Belanda menurun drastis. Pada tahun 1935, nilai ekspor Indonesia hanya mencapai sekitar 32% dari nilai pada tahun 1929.

Dampak Krisis Ekonomi terhadap Masyarakat

Krisis ini berdampak besar pada kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia:

  • Pengangguran: Banyak pekerja kehilangan pekerjaan karena penutupan pabrik-pabrik dan penurunan permintaan komoditas.
  • Kemiskinan yang Meluas: Ketersediaan bahan makanan menurun, menyebabkan banyak keluarga kesulitan memenuhi kebutuhan dasar.
  • Ketidakpuasan Sosial: Masyarakat mulai merasakan ketidakadilan sosial yang semakin mendalam akibat kesenjangan antara orang kaya dan miskin.

Hubungan antara Represi dan Krisis Ekonomi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun