Selama ini, banyak orang berpikir bahwa kenaikan berat badan pasti berhubungan dengan penurunan kebahagiaan, namun hasil penelitian terbaru justru menunjukkan sebaliknya.
 Meskipun analisis tradisional menunjukkan sedikit hubungan negatif antara indeks massa tubuh (BMI) dan kebahagiaan, penelitian ini menemukan hal yang cukup mengejutkan: kenaikan berat badan tidak mempengaruhi kebahagiaan, baik pada pria maupun wanita.
Peneliti utama, Felix Bittmann, mengungkapkan bahwa peningkatan BMI tidak berpengaruh pada kebahagiaan seseorang, bahkan dalam beberapa kasus, bisa menyebabkan sedikit peningkatan kebahagiaan bukan hanya  kenaikan berat badan saja.
Temuan ini berlaku untuk semua kelompok usia dan kategori BMI, termasuk mereka yang tergolong kelebihan berat badan atau obesitas sedang.
"Mungkin kelebihan berat badan berdampak negatif pada kepuasan hidup, tetapi mungkin hanya untuk waktu yang singkat, sampai orang-orang terbiasa dengan kondisi tersebut," ujar Bittmann.Â
Ini menjelaskan mengapa obesitas bisa menjadi hal yang begitu umum di banyak negara karena orang tidak merasakan dorongan psikologis yang cukup untuk menurunkan berat badan.
Jika kenaikan berat badan tidak memengaruhi kebahagiaan mereka, bisa jadi mereka jadi kurang termotivasi untuk berinvestasi waktu dan energi dalam upaya menurunkan berat badan atau memperbaiki gaya hidup mereka.
 Peneliti juga menambahkan, "Anehnya, tidak ada bukti yang menunjukkan dampak negatif obesitas terhadap kepuasan hidup."Â
Meskipun demikian, dampak tidak langsungnya tentu ada, seperti kesehatan yang lebih buruk dan harapan hidup yang lebih pendek bagi mereka yang kelebihan berat badan.
Penelitian ini relevan untuk menjelaskan mengapa banyak orang tetap kelebihan berat badan: karena mereka tidak merasakan beban psikologis yang cukup untuk merubah kebiasaan atau penampilan fisik mereka.***