Hal ini penting karena HFMD menyebabkan lepuhan kecil pada kulit, dan tanpa perawatan yang baik, lepuhan ini bisa terinfeksi.Â
Untuk mencegah ini, Prof. Edi menyarankan agar anak mandi menggunakan antiseptik untuk membersihkan kuman yang mungkin menempel pada kulit.
Selain perawatan di rumah, orang tua perlu waspada terhadap tanda-tanda bahaya HFMD.
 Jika anak mengalami demam tinggi di atas 38,5C, menolak makan karena luka di mulut, atau mengalami penurunan kesadaran, segera bawa ke fasilitas kesehatan.Â
Ini adalah gejala yang bisa mengindikasikan komplikasi serius seperti radang otak atau meningitis.
Kasus HFMD di Indonesia terus meningkat, dengan Kementerian Kesehatan mencatat sekitar 6.500 kasus pada awal tahun 2024.Â
Penyakit yang disebabkan oleh virus Coxsackie A16 dan Enterovirus 71 (EV71) ini dapat menjangkiti semua usia, namun lebih sering ditemukan pada anak-anak usia 0-5 tahun.
Beberapa gejala khas HFMD termasuk lepuhan pada telapak tangan, kaki, dan mulut.Â
Anak yang terjangkit biasanya mengalami demam, sakit tenggorokan, dan kehilangan nafsu makan.Â
Jika ditangani dengan baik, HFMD bisa sembuh tanpa komplikasi, namun bila dibiarkan, penyakit ini berisiko menyebabkan komplikasi berbahaya, seperti meningitis atau ensefalitis yang bisa mengancam nyawa.
Dengan perawatan yang tepat di rumah, risiko penularan HFMD dapat diminimalisir, dan anak bisa pulih dengan cepat.***