Mohon tunggu...
Putri Najwa
Putri Najwa Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Hobi penulis, fotografer, content creator. Topik kontennya tentang bisnis, kuliner , lifestyle, hiburan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Heboh, Titiek Soeharto Disebut Ibu Negara ke-8 di Wikipedia, Netizen Bereaksi

21 Oktober 2024   19:03 Diperbarui: 21 Oktober 2024   19:11 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Unggahan keluarga presiden Prabowo Subianto dan Mantan Istri Titiek Soeharto bersama Anaknya  Didit Prasetyo (Instagram @titieksoeharto)

Presiden Prabowo Subianto baru saja resmi dilantik pada Minggu 20 Oktober 2024, bersama Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Namun belum genap sehari ada yang menyebutkan bahwa Titiek Soeharto menjadi ibu negara. 

Mantan istri Prabowo, Titiek Soeharto, tiba-tiba disebut sebagai Ibu Negara ke-8 di Wikipedia, dan ini memicu reaksi beragam dari netizen.

Informasi tersebut muncul di laman Wikipedia Titiek Soeharto, yang sempat menampilkan keterangan dirinya sebagai Ibu Negara. 

Banyak pengguna media sosial di platform X  yang langsung membagikan tangkapan layar perubahan itu. 

Namun, kabar ini tak bertahan lama. Setelah ramai dibicarakan, laman Wikipedia tersebut sudah diedit kembali oleh tim moderasi, mengoreksi informasi yang keliru.

Saat ini, keterangan mengenai Titiek Soeharto di Wikipedia telah dikembalikan seperti semula, mencatat dirinya sebagai anggota DPR dari Partai Gerindra yang baru dilantik pada 1 Oktober 2024.

Banyak yang merasa heran, bagaimana bisa informasi tersebut sempat muncul di Wikipedia. 

Namun, karena Wikipedia adalah situs berbasis konten yang bisa diedit oleh siapa saja, kesalahan semacam ini bukan hal baru.

Meski begitu, topik "Ibu Negara" sudah terlanjur jadi bahan pembicaraan hangat. Di platform X, tagar #IbuNegara bahkan berhasil trending dengan lebih dari 1.300 tweet.

Tak diragukan lagi, isu ini menjadi salah satu topik terpanas di dunia maya, menunjukkan bagaimana informasi yang salah bisa cepat menyebar di era digital.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun