Mohon tunggu...
Putri Nahdliyah Ayu Khumaidah
Putri Nahdliyah Ayu Khumaidah Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa Universitas Negeri Malang

Menulis, Public Speaking, menggambar, dll

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa KKN Hidupkan Kembali Edu Wisata Taman TOGA di Desa Sumberdem

26 Juli 2022   15:32 Diperbarui: 26 Juli 2022   15:33 1020
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah lama terbengkalai, Taman TOGA di Desa Sumberdem dihidupkan kembali oleh mahasiswa KKN reguler model blok Universitas Negeri Malang. Kegiatan yang dilakukan meliputi pembersihan taman TOGA, perawatan, dan pemupukan tanaman TOGA. Program ini bertujuan sebagai bentuk pengabdian mahasiswa dalam bidang pelestarian lingkungan dan peningkatan potensi desa.

Tanaman Obat Keluarga (TOGA) sendiri merupakan tanaman berkhasiat yang ditanam di lahan pekarangan dan dikelola oleh keluarga. Tanaman TOGA biasanya ditanam untuk memenuhi kebutuhan obat-obatan tradisional/herbal yang dapat dibuat sendiri. Beberapa contoh dari tanaman TOGA antara lain mengkudu, kunyit, temulawak, kencur, jahe, jinten hitam, kapulaga, lidah buaya, sereh, sirih, dan lain-lain.

Meski memiliki khasiat yang besar, tanaman TOGA sering kali tumbuh sebagai tanaman liar. Orang kerap mengira tanaman TOGA yang tumbuh liar hanya sebagai tanaman pengganggu yang tidak berguna. Padahal, tanaman ini berpotensi membawa manfaat besar bagi kesehatan apabila dikonsumsi. Misalnya, tanaman mengkudu diklaim dapat membantu menurunkan kolesterol, menurunkan kadar gula darah, dan meningkatkan kekebalan tubuh.

Selain itu, tanaman kapulaga diyakini memiliki kadar antioksidan tinggi yang dapat membantu menurunkan tekanan darah, menghangatkan badan, serta mencegah sembelit. Temulawak bahkan telah diteliti dapat membantu pengobatan kanker, memiliki sifat antibakteri dan antijamur, serta membantu menjaga kesehatan hati. Tentu saja, masih ada banyak khasiat yang dimiliki oleh tanaman TOGA lainnya.

Selain sebagai tanaman pelengkap obat-obatan, tanaman TOGA juga dapat dijadikan tanaman hias. Keindahan tanaman ini berasal dari ragam bentuk dan warnanya, baik pada bagian daun, batang, maupun buah. Karena fungsi estetikanya, tanaman TOGA sering dimanfaatkan untuk memperindah pekarangan rumah serta membuatnya menjadi lebih asri.

Dengan fungsi praktis dan fungsi estetikanya, Taman TOGA Desa Sumberdem hadir sebagai pusat pembudidayaan tanaman TOGA. Adanya taman ini memberikan kemudahan bagi siapa saja yang ingin mencari informasi mengenai tanaman TOGA. 

Tidak hanya ditanam dengan penataan yang baik, 40 jenis tanaman TOGA yang ada di taman ini dilengkapi dengan papan nama dan barcode yang menunjukkan identitasnya. Sesuai namanya, Edu Wisata Taman TOGA juga dijadikan sebagai pusat edukasi dan pembelajaran mengenai tanaman TOGA. Di sana, pengunjung dapat mempelajari karakteristik tiap-tiap jenis tanaman TOGA serta mengetahui khasiat-khasiatnya.

Tidak hanya sebagai obat-obatan, masyarakat desa Sumberdem telah mengembangkan pemanfaatan tanaman yang ada di taman TOGA ini menjadi produk-produk olahan inovatif. Misalnya, terdapat tanaman jahe yang diolah menjadi permen herbal. Selain itu, bunga rosella juga telah diolah menjadi produk teh, dodol, dan cemilan stick rosella oleh salah satu UMKM Desa Sumberdem yang sudah mempunyai skala produksi besar. Pengembangan kreatif olahan tanaman TOGA ini tentu saja dapat meningkatkan perekonomian warga sekitar serta menambah nilai daya guna dari Taman TOGA yang ada di Desa Sumberdem.

Melihat potensi besar yang dimiliki Taman TOGA di Desa Sumberdem ini, akan sangat disayangkan jika Taman TOGA yang sudah ada dibiarkan tidak terawat begitu saja. Karena itu, mahasiswa KKN yang berasal dari Universitas Negeri Malang (UM) melakukan program kerja berupa pembersihan, perawatan, dan pemupukan tanaman TOGA. 

Ketika mahasiswa KKN UM datang melakukan observasi, Taman TOGA Desa Sumberdem memang sedang terbengkalai sehingga program kerja perawatan tanaman TOGA ini merupakan program yang tengah dibutuhkan. "Taman TOGA ini memang sudah lama gak terawat, Mas. Tamannya dulu aktif kalau memang sedang ada lomba atau ada pengunjung yang pesan mau lihat-lihat ke Taman TOGA saja. 

Selebihnya ya seperti yang sampean lihat ini, tanamannya gak terawat. Kalau adik-adik KKN mau membersihkan, membenahi, ya alhamdulillah supaya tamannya jadi rapih dan bagus lagi," ujar pengurus Taman TOGA di Desa Sumberdem.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun