Ketika anak tangga dalam sebuah tangga yang besar dan panjang menjadi bagian dari proses menuju tujuan, Â kita tak bisa melewatinya begitu saja. Proses menuju tujuan itu perlu dibekali suatu ilmu, karakter, prinsip, dan kebiasaan yang sesuai dengan apa tujuan kita. Analoginya seperti seorang direktur di sebuah perusahaan yang tak punya wibawa, selera, karakter, dan prinsip.Â
Pertanyaanya, apakah itu mungkin? Tentu tidak. Begitulah maksud adanya sebuah tangga kecil dalam tangga besar dan panjang. Layaknya nilai dasar kedua dari UNPAR yang menjadi pelengkap untuk menjadi jiwa utuh universitas ini.
Nilai dasar unpar yang kedua ini, Cinta Kasih dalam Kebenaran, saya mencoba analogikan dalam sebuah gambar pertama yaitu, sebuah handphone yang berisi aneka buah.Â
Maksud dari gambar tersebut adalah menggambarkan era digitalisasi yang perlu diisi dengan hal -- hal yang "bernutrisi", karena "handphone yang bernutrisi" membawa arah yang benar terhadap individu penggunanya, seperti saling menghormati, menghargai, dan mendukung sesama teman atau lingkungan lainnya. Sehingga, istilah yang disebut sebagai people pleasing dan badan rebahan akan perlahan sadar perilakunya dan bangkit menjadi manusia seutuhnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H