Potretan diatas saya ambil ketika mengunjungi sebuah pameran anak - anak di bawah umur 15 tahun yang diadakan dalam rangka merayakan Hari Anak Nasional yang berlokasi di Galeri Pusat Kebudayaan di Bandung. Pameran ini bernama " Anak Indonesia Berani Kreatif " yang menampilkan delapan puluh karya yang dihasilkan oleh sepuluh anak pemenang lomba ini, baik normal maupun penyandang disabilitas.Â
Pelajaran yang saya dapatkan dari cerita para kurator dan cerita yang dibalik lukisan anak - anak itu adalah indahnya bereskspresi membuka diri, percaya diri, menerima diri, dan diri yang diterima oleh orang lain. Indahnya melihat seseorang yang disambut bahkan diapresiasi dari sebuah karya yang diciptakannya meskipun dirinya memiliki kekurangan. Disana, dengan tangan terbuka semua orang diterima, dihargai, dan diberi suatu penanaman nilai untuk selalu kreatif tanpa memandang status, disabilitas atau yang lainnya.
Layaknya menggunakan sepasang sepatu yang berbeda, mungkin kita akan merasa malu atau mungkin tetap berani menunjukkannya. Perasaan itu ada dalam diri kita yang terdampak dari kedua sudut pandang tentang apa yang kita lihat dan apa yang terlihat oleh orang lain. Kedua sudut pandang itu bersatu dalam pikiran dan membuat pikiran kita berjalan tanpa arah atau zaman sekarang sih disebutnya overthinking.Â
Overthinking yang terjadi pada setiap orang akan berbeda, ada yang hasilnya menjadi positif dan ada pula yang negatif. Dampak positif membuahkan hasil jangka panjang yang positif, berbalik jika yang terdampak negatif  dapat membuat individu terdampak negatif dalam jangka waktu yang panjang pula. Kedua dampak itulah yang perlu kita pikirkan dan sadari apa tindakan yang perlu dilakukan agar mengurangi individu yang terdampak negatif dan membuat sesama manusia ini dapat merasakan kesetaraan, kenyamanan, kebahagiaan, kemajuan, dan keindahan dalam bersatu saling memahami. Maka dari itu, pikirkan dan sadarilah hal apa yang perlu dilakukan sebelum bertindak kepada orang lain dan menghargai setiap perbedaan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H