Langkah terseok,  luntang lantung Beribu tetes peluh jatuh tuk cari tempat berteduh Hanya ingin lepas penat dan berlindung Atap tak dapat , yang diterima hanya amarah "Pergi!Pergi!" mereka menghardik Rohingya berlari ke sana dan sini, berbagai arah Sekali lagi yang ditemui hanya mereka, sang penggertak Mereka hadirkan derita, tanpa belas kasih tuk Rohingya Tengadah pada Ilahi, dosa apa Rohingya? Hingga haram tuk menginjak tanah sendiri Tak diterima dimana-mana Lalu bak tikus hama, diburu sampai dibasmi Lihat mereka! Pelit membagi harta bahkan untuk tempat berteduh Diam dan bertahan tuk saksikan derita Rohingya, tanpa kiriman doa Sebaliknya, bak kura-kura dalam perahu Mereka menutup mata Hak-hak kemanusiaan dicabuti hingga akar Tersudut dalam sosialisasi, terisolasi Hanya karena syahadat senantiasa dibibir Etnis Rohingya terintimidasi Rohingya adalah manusia, kami manusia Kamu manusia, semua manusia Bumi ini milik bersama Tanahku tanahmu, Allah ciptakan untuk hidup bersama Kini, Rohingya masih terombang-ambing di lautan Ombak menghantam, sinar mentari membakar teramat terik Tak ada sandang, tak ada pangan apalagi papan Kemana Rohingya kan berlabuh? Sedang berbagai daratan menolak sumber gambar : http://milimeterst.wordpress.com/category/islami
Goresan Pena Sitti Nadia Tri Septiani (Putri Nadia) :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H