Mohon tunggu...
Putri Nabilla Restyani
Putri Nabilla Restyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Seorang mahasiswa Teknik Informatika yang tertarik mengenai dunia teknologi dan digital marketing.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Inovasi Terselubung di Balik Berbagi Data: Tantangan dan Peluang

25 September 2024   00:30 Diperbarui: 25 September 2024   06:39 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Inovasi Terselubung di Balik Berbagi Data: Tantangan dan Peluang 

Berbagi data antar-organisasi semakin menjadi topik penting di era digital, terutama di tengah perkembangan ekosistem data yang terus berkembang. Menurut Jussen et al. (2024), potensi berbagi data tidak hanya mencakup peningkatan efisiensi internal perusahaan, tetapi juga menawarkan peluang besar untuk inovasi produk dan layanan baru. Namun, di balik manfaat yang ditawarkan, masih terdapat berbagai kendala yang membuat banyak organisasi ragu untuk terlibat dalam berbagi data. Salah satu kekhawatiran utama adalah terkait dengan kejelasan manfaat jangka pendek dan menengah dari berbagi data tersebut.

Data dari Komisi Eropa pada tahun 2023 menunjukkan bahwa hingga 80% data industri yang dihasilkan saat ini tidak digunakan. Fakta ini menunjukkan adanya peluang besar yang terbuang sia-sia, di mana data yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan teknologi baru atau optimalisasi bisnis dibiarkan tidak terpakai. Lebih lanjut, PwC (2023) melaporkan bahwa sebagian besar perusahaan hanya berbagi data dengan pelanggan atau pemasok mereka, yang menunjukkan adanya ketakutan untuk berbagi data lebih luas dengan pihak eksternal lain.

Penelitian Jussen et al. (2024) mengungkapkan bahwa meskipun sudah ada inisiatif besar seperti Gaia-X dan Catena-X untuk mendorong ekosistem berbagi data, banyak perusahaan masih menghadapi tantangan dalam hal tata kelola data, kualitas data, dan kekhawatiran terkait privasi dan keamanan. Hal ini menjadi cerminan bahwa berbagi data tidak sekadar persoalan teknis, melainkan juga berkaitan erat dengan masalah sosial, ekonomi, dan hukum yang membutuhkan perhatian khusus. Mengingat pentingnya data sebagai aset strategis di era digital ini, perlunya ekosistem yang lebih kuat untuk mengatasi berbagai hambatan berbagi data semakin tidak terelakkan.

***

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Jussen et al. (2024), berbagai tantangan dalam berbagi data antar-organisasi diidentifikasi melalui analisis kualitatif terhadap 13 kasus di Eropa. Penelitian ini mengungkapkan bahwa tantangan utama yang dihadapi organisasi dalam berbagi data adalah terkait masalah teknis, ekonomi, dan sosial. Misalnya, salah satu tantangan terbesar adalah masalah "sovereignty data" atau kedaulatan data, di mana perusahaan khawatir kehilangan kontrol atas data mereka setelah dibagikan. Kekhawatiran ini sangat relevan di Eropa, terutama setelah diberlakukannya regulasi Data Governance Act (DGA) dan Data Act (DA), yang mulai mengatur lebih ketat bagaimana data dapat digunakan oleh pihak ketiga.

Menurut penelitian, banyak organisasi, khususnya di sektor otomotif dan manufaktur, masih enggan berbagi data karena takut data mereka akan disalahgunakan atau dimanfaatkan oleh pesaing. Sebagai contoh, sebuah studi yang dilakukan oleh Opriel et al. (2023) pada rantai pasokan otomotif mengungkapkan bahwa 35% perusahaan khawatir bahwa berbagi data dapat merugikan posisi kompetitif mereka. Selain itu, masalah kualitas data juga menjadi perhatian utama, di mana data yang dibagikan sering kali tidak memiliki standar yang cukup tinggi untuk digunakan oleh organisasi lain. Hal ini membuat proses berbagi data menjadi kurang efisien dan menambah beban teknis pada organisasi yang ingin memanfaatkan data tersebut.

Dalam konteks sosial, ada pula masalah ketidakpercayaan antara organisasi yang ingin berbagi data. Penelitian Jussen et al. menemukan bahwa kepercayaan adalah faktor kunci yang menentukan apakah suatu perusahaan akan bersedia berbagi data dengan pihak lain. Sebagai gambaran, dalam inisiatif Gaia-X, yang bertujuan menciptakan ekosistem berbagi data yang lebih aman dan terstandardisasi di Eropa, salah satu fokus utama adalah membangun mekanisme kepercayaan melalui sertifikasi dan validasi aktor yang terlibat. Namun, meskipun inisiatif ini berpotensi mendorong lebih banyak partisipasi, penelitian tersebut menunjukkan bahwa masih diperlukan upaya lebih lanjut untuk mengatasi kekhawatiran terkait risiko privasi dan keamanan.

Selain itu, terdapat insentif ekonomi yang signifikan dari berbagi data. Jussen et al. menyebutkan bahwa hingga tahun 2028, berbagi data di Uni Eropa diperkirakan dapat menambah produk domestik bruto (PDB) sebesar 270 miliar. Ini menunjukkan potensi besar yang belum dimanfaatkan, terutama bagi perusahaan kecil dan menengah (UKM), yang masih menghadapi kendala biaya dan infrastruktur dalam berbagi data secara efektif. Untuk itu, penelitian ini menekankan pentingnya mengembangkan model bisnis baru yang memungkinkan organisasi memperoleh keuntungan yang jelas dari berbagi data, baik melalui pertukaran data langsung maupun kompensasi finansial

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun