Akibat wabah pandemi COVID-19 pemerintah memberlakukan sistem pembatasan sosial sehingga kegiatan perkantoran, ibadah maupun sekolah jadi dibatasi untuk sementara waktu akibatnya tidak hanya pekerjaan yang jadi berpindah tempat jadi di rumah, tetapi kegiatan belajar anakpun jadi pindah ke rumah. Sehingga sekarang di rumah orang tua merupakan sosok pengganti guru di sekolah sehingga orang tua perlu tahu cara yang tepat untuk mendampingi si kecil belajar di rumah supaya tetap efektif.
Saat anak belajar di rumah sebagian orangtua mungkin masih belum terbiasa untuk menjadi pengajar pelajaran buat si kecil lalu mengalami kesulitan sehingga merasa hal tersebut adalah perjuangan yang melelahkan bahkan mungkin membingungkan meski kesabaran orang tua sedang diuji atas berbagai perubahan yang terjadi ditambah harus mengajari anak berbagai pelajaran sekolah dirumah tapi usahakan untuk jangan menyerah pada emosi yang perlu orang tua ketahui kemampuan anak dalam menyerap pelajaran bisa berbeda-beda maka cara mengajarpun perlu disesuaikan dengan cara belajar, kemampuan, serta kepribadian anak. Karena jika cara mendampingi anak belajar kurang tepat ini bisa memicu timbulnya sikap negatif anak saat menghadapi kegiatan dan proses belajar. Supaya kegiatan belajar-mengajar bisa efektif dan menyenangkan baik bagi anak maupun orangtua, ada beberapa tips yang bisa dilakukan:
1. Tentukan Lokasi Belajar
Tentukan lokasi belajar di rumah yang bisa mendukung belajar anak, jika memungkinkan pilihlah ruanagn yang cukup terang dengan pencahayaan yang cukup serta suhu ruangan yang pas dan nyaman, tidak terlalu dingin dan tidak terlalu panas. Hindari memilih ruangan yang didalamnya ada benda-benda yang bisa mengalihkan perhatian anak seperti televisi atau mainan. Suasana sebisa mungkin dibuat kondusif sehingga bisa mendukung proses belajar si kecil.
2. Pahami Kebiasaan Belajar Anak
Orangtua harus memahami kebiasaan anak ketika belajar. Anak-anak umumnya bisa mempertahankan konsentrasi penuh selama 10-30 menit. Bila sikecil sudah mulai kelihatan tidak konsentrasi atau sudah mulai tidak bersemangat dalam melakukan kegiatan belajar sebaiknya jangan dipaksakan fokus belajar dan coba berikan jeda sejenak supaya ia bisa istirahat. Sebagai contoh misalnya bila anak sudah selesai membaca buku selama 20 menit atau berhasil menjawab sejumlah soal, kita bisa memberikan Reward sebagai contoh cemilan, minuman atau diijinkan untuk pergi ke toilet, intinya kita bisa memberikan jeda anak untuk beristirahat.
3. Memanfaatkan Waktu Bersama
Belajar dari rumah bisa jadi berkah yang patut disyukuri. Artinya, Orangtua akan punya lebih banyak waktu untuk bersama anak. Manfaatkan waktu ini sebagai kesempatan belajar tak terbatas. Belajar tidak hanya berhenti sampai di kegiatan membaca, menulis, berhitung. Tapi justru dalam kondisi ini ayah dan ibu bisa perbanyak metode diskusi dengan anak. Orangtua bisa mendiskusikan banyak hal dengan anak, misalnya saja tentang pencegahan COVID-19, kebiasaan untuk mencuci tangan atau anjuran social distancing. Gunakan bahasa yang mudah mereka pahami. Diskusi-diskusi semacam ini akan meningkatkan daya analisis mereka.
4. Bermain dengan anak
Selama belajar online di rumah, anak jadi kebanyakan duduk atau beraktivitas di depan layar, besar kemungkinan anak menjadi lebih sering tantrum atau ‘mogok’ belajar. Ayah dan ibunya yang mendampingi anak belajar di rumah juga berpotensi terlalu banyak melakukan kegiatan serius dan kurang gerak. Ketika terus-menerus belajar online di rumah, orangtua bisa meluangkan waktu untuk bermain dengan anak atau sekadar duduk bersama saja. Hal ini sangat diperlukan agar anak tetap senang, tenang, dan juga semangat untuk belajar. Pastikan juga anak menyelesaikan semua pekerjaan sekolahnya di hari kerja, agar akhir pekan dapat digunakan untuk bermain dan istirahat.
5. Pahami gaya belajar anak
Pahami gaya belajar yang paling sesuai dengan anak untuk memaksimalkan efektifitas belajar anak, ada beberapa gaya belajar diantaranya adalah:
a. Gaya Belajar Visual
Anak dengan cara belajar visual memiliki kemampuan tinggi dalam mengeja, gemar membaca, melakukan observasi serta menggunakan gambar dalam mengingat sesuai
b. Gaya Belajar Auditori
Anak tipe ini mudah terganggu dengan suara saat belajar, suka membaca buku dengan bersuara atau berguman serta lebih mudah mengingat sesuatu yang disajikan berbentuk langkah berurutan.
c. Gaya Belajar Kinestetik
Anak tipe kinestetik anak terlihat gelisah saat belajar seperti menggerakan kaki, atau memutar-mutar alat tulis, karena dengan cara tersebut anak akan lebih mudah mengingat apa yang sudah dikerjakan.
Bagaimana cara menemukan gaya belajar anak? Kita dapat mengetahuinya dengan cara sering menghabiskan waktu bersama anak, perlu menanyakan kesulitan yang dialami oleh anak dan orang tua harus seallu berkomunikasi dengan guru dan anak
6. Sadari & Jaga Perilaku Orang tua Saat Mendampingi Anak Belajar
Jadilah contoh yang baik bagi anak setiap hal yang dikatakan dan dilakukan orangtua dalam mendampingi anak belajar akan mempengaruhi sikapnya dalam belajar, bahkan kesehariannya. Kebiasaan buruk orang tua seperti mudah emosi, dan membanding-bandingkan anak dengan anak yang lain dapat menggangu proses belajar anak. Untuk bisa meningkatkan motivasi anak dalam belajar, orang tua bisa memberikan hadiah jika anak berhasil mencapai target tertentu. Misalnya, memberikan tambahan waktu anak untuk bermain selama 30 menit atau memberikan anak makanan kesukaannya. pastikan juga sikecil belajar dalam kondisi sehat dan nyaman. Kalau bisa sebelum belajar anak sudah diberi makan dan minum yang cukup agar dia tidak mudah lelah dan bisa berkonsentrasi. kondisi fisik, psikologi dan lingkungan yang optimal penting untuk diperhatikan saat mendampingi anak belajar.
Nah, sebagian orangtua mungkin berpikir bahwa mereka hanya perlu mendampingi anak terkait pendidikan sekolah saja, padahal belajar itu bukan hanya tentang menghapal, dan memecahkan masalah pelajaran sekolah. Orangtua juga perlu menanamkan nilai moral pada anak supaya bisa membentuk karakter dan perilaku yang baik saat dewasa kelak. Beberapa hal dasar yang harus orang tua tanamkan bagi sikecil sejak dini diantaranya sebagai berikut:
1. Kasih Sayang dan Perhatian
Biarkan anak melihat bunda dan ayah sebagai orangtua yang mau menunjukan kasih sayang serta perhatian kepada orang-orang disekitar terlebih pada anak. Perlihatkan pada anak bahwa orangtua serta seluruh anggota keluarga seperti kakek, nenek, paman dan bibi saling mengasihi dan perhatian dalam perilaku sehari-hari satu sama lain. Hal ini bisa menularkan rasa cinta dan kasih pada sikecil sehingga saat dewasa nanti ia akan tumbuh menjadi pribadi yang penyayang dan penuh kasih.
2. Kejujuran
Cara terbaik untuk untuk mengajarkan kejujuran pada anak adalah dengan menjadi orangtua yang jujur. Usahakan juga untuk tidak berekasi berlebihan saat mengatasi anak yang tengah berbohong. Bantulah sikecil untuk mengatakan suatu hal dengan jujur sehingga ia akan terdorong untuk selalu berkata dan berprilaku jujur. Ajarkan pula cara yang baik dalam menyampaikan apa yang ia rasakan.
3. Tanggung jawab
Ketika anak merusak mainan saudara atau temannya karena iri, orung tua dapat mengajarkannya tentang tanggung jawab. Caranya adalah dengarkan terlebih dahulu apa alasan anak merusak mainan dan berikan ia nasihat agar ia mau meminta maaf dan mengakui kesalahannya, lalu kita sebagai orang tua bisa menyarankan untuk mengganti atau membantu membereskan mainan yang telah ia rusak. Hal ini dapat mengeajarkan anak untuk lebih bertanggung jawab.
4. Sopan Santun
Tunjukan pada sikecil bahwa ia perlu berkata tolong saat meminta bantuan dan mengucapkan terimakasih saat ditolong atau diberikan sesuatu oleh orang lain. Hal ini bisa membantunya untuk menjadi anak yang memiliki sopan santun terlebih pada orang yang berusia lebih tua. Selain itu kita juga bisa mengajarkan kapan harus mengakatan permisi, maaf, dan ramah tamah melalui senyuman, sapa dan salam. Selain itu karena orangtua merupakan teladan utama bagi anak, kita bisa perhatikan beberapa hal berikut:
a. Bersikaplah baik, namum tegas.
b. Berikan batasan yang jelas pada anak seperti batasan waktu main atau menonton televisi.
c. Jangan terlalu sering memarahi atau mengkritik anak.
d. ketika kita emosi ketika anak ketika die berbuat salah, jangan panggil anak dengan sebutan tidak baik seperti “anak nakal”, atau “kurang ajar”.
e. Jangan bersikap kasaar atau melakukan kekerasan pada anak.
Itulah tadi tips bagi orang tua dalam mendampingi anak selama melakukan pembelajaran daring selama pandemi ini. Semoga bermanfaat dan selalu jaga kesehatan.
ditulis oleh
Putri Nabila Salsabila
Elis Mediawati
Universitas Pendidikan Indonesia
KKN Tematik UPI 2021
Sumber Referensi
BU, Y. S. (2020, November 11). Tips Do & Don’t Saat Mendampingi Anak Belajar Online di Rumah Selama Pandemi. from Yayasan Sayap Ibu: https://yayasansayapibu.or.id/artikel/tips-do-dont-saat-mendampingi-anak-belajar-online-di-rumah-selama-pandemi/
Alodokter (2020,15 Juli). Tips Mendampingi Anak Belajar Di Rumah Selama Pandemi COVID-19. (youtube https://www.youtube.com/watch?v=KxpENCOfSaA)
RSUD Pacitan (2020, 2 Oktober). Cara Asik Mendampingi Anak Belajar di Rumah Saat Pandemi ( Psikolog , RSUD dr. DARSONO PACITAN) (youtube https://www.youtube.com/watch?v=uy2FvLxm9LA)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H