Mohon tunggu...
Putri Musalamah
Putri Musalamah Mohon Tunggu... Psikolog - Konselor, trainer, SDM dan fasilitator parenting

9 tahun menggeluti dunia pendidikan dan konseling remaja, tertarik dengan ilmu parenting. Kini menfokuskan diri di bidang SDM dan HRD.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Stimulus yang Bikin Anak Siap Belajar

21 Oktober 2024   10:21 Diperbarui: 21 Oktober 2024   10:32 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pembukaan 

Masa keemasan atau bisa disebut dengan "golden age" merupakan masa singkat namun memiliki peran penting bagi tumbuh kembang anak. Layaknya membangun sebuah gedung maka arsitek akan menekankan fondasi yang kuat agar tidak mudah roboh. Begitu juga dengan usia keemasan dimana, masa ini memiliki peran penting dalam mempersiapkan anak tahapan selanjutnya.

Seperti yang kita ketahui, setiap anak membutuhkan tumbuh dan berkembang, jadi bukan hanya fisiknya saja yang bertumbuh melainkan bekembang. Selain anak akan mengalami perubahan pesat pada tubuhnya, anak juga perlu mengalami perkembangan di bagian kogintif, sosioemosi, dan motoriknya. Masa ini terjadi begitu singkat yang harus diwaspadai oleh para orang tua.

Tahapan perkembangan 

Setidaknya manusia akan mengalami 10 tahapan perkembangan, namun pada artikel kali ini akan membahas tahapan awal kehidupan yang memiliki peran penting.

  • Prenatal, periode ini berlangsung selama 9 bulan didalam kandungan ibu, stimulus yang tepat seperti mendengarkan musik klasik dianggap mampu mengembangkan kecerdasan anak. Pada masa ini semua organ tubuh akan dibentuk, sehingga penting bagi ibu hamil untuk memperhatikan asupan nutrisinya.
  • Neonatal, dimulai dari bayi lahir sampai 2 minggu awal kehidupan. Bayi akan mulai beradaptasi dengan lingkungan diluar Rahim ibu. Pada masa ini bayi masih bingung membedakan antara siang dan malam.
  • Masa bayi, periode ini dimulai sejak bayi berusia 2 minggu sampai 2 tahun. Bayi akan mulai mengembangkan otot dan organ tubuh lainya. Perkembangan akan terjadi dengan cepat, terutama pada usia diata 5 bulan, sehingga periode ini disebut dengan periode kritis (critical periode).

Stimulus yang harus diberikan

Telah disebutkan diatas bahwa masa golden age berlangsung cukup singkat namun memiliki dampak yang luar biasa untuk tahapan kehidupan selanjutnya. Terutama pada masa perode kritis (critical periode), dimana anak perlu distimulasi agar tumbuh kembangnya maksimal. Stimulasi yang tepat akan meminimalkan abnomalitas pada anak. Lalu stimulus apa saja yang perlu diberikan pada anak? Berikut penjelasannya.

  • Stimulus Fisik, merupakan semua stimulus yang ditujuakan untuk menguatkan otot-otot bayi. Seperti menguatkan genggaman anak dengan memberikan mainan, menguatkan otot kaki dengan merangkak, berjalan di rumput. Meningkatkan koordinasi tangan dengan permainan bola, mengambil solatif yang ditempel untuk menguatkan otot jari.
  • Stimulus kognitif, semua simulusai untuk mengembangkan kognitif anak seperti bermain puzzle, bercerita, menysusun maiann, menggambar, meneganli suara, meneganli kata, bermain flash card, bernyanyi.
  • Stimulus sensorik, merupakan stimulus yang diberikan untuk merangsang sensosrik anak. Kegiatan yang bisa dilakukan adalah mengenalkan tekstur pada anak, bermain cilukba, mengealkan lingkungan sekitar, menyentuh, bahkan mencium. Ibu juga bisa sering mengajak berbicara agar anak bisa lebih focus.
  • Stimulus sosio emosi, merupakan rangsangan yang diberikan pada anak agar dia lebih memahami dirinya sendiri. Stimulus yang bisa diberikan adalah sering bertanya apa yang dirasakan, mengenalkan dirinya sendiri, mengetahui namanya, mengajak bermain dengan anak disekitar rumah.
  • Stimulus kreatifitas, merupakan stimulus yang ditujukkan pada anak agar muncul kemandirian dan penyelesaian masalah. Biasanya stimulus ini akan mulai dikenalkan pada anak ketika sudah memasuki usia diatas dua tahun, dimana anak sudah mulai kuat secar fisik. Stimulus yang bisa diberikan berupa memberikan amanah kecil seperti membuang sampah, memakai baju sendiri, menaruh botol di cucian. Ibu juga bisa melatih anak untuk berkreatifitas seperti bermain warna, menulis bahkan bereksplorasi dengan bahan-bahan di sekitar kita (ex. terigu, sayur sisa, kacang-kacangan, air, pewarna makanan).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun