Mohon tunggu...
Putri Musalamah
Putri Musalamah Mohon Tunggu... Psikolog - Konselor, trainer, SDM dan fasilitator parenting

9 tahun menggeluti dunia pendidikan dan konseling remaja, tertarik dengan ilmu parenting. Kini menfokuskan diri di bidang SDM dan HRD.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kesalahan saat Mengajak si Kecil Ikut Jamaah di Masjid

27 September 2024   12:01 Diperbarui: 27 September 2024   12:03 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Latar Belakang

Beberapa waktu yang lalu sedang ramai seorang pengurus masjid memarahi sekumpulan anak yang ramai di masjid. Berita ini menuai pro-kontra di kalangan masyarakat terutama kaum muslimin. Banyak yang menyayangkan tidakan kasar pengurus masjid pada anak-anak. Mereka berpendapat seharusnya pengurus masjid tidak bertindak demikian karena bisa menimbulkan rasa trauma pada anak. Padahal seharusnya masjid menjadi tempat utama dimana anak merasa nyaman dan mendapat pembelajaran di sana. 

Namun menjadi tidak adil jika kita hanya melihat dari satu sudut pandang saja. Sebagai manusia sosial kita perlu melihat secara objektif dari sudut pandang pengurus masjid. Anak datang berjamaah itu adalah sebuah prestasi, di masa gempurna teknologi saat ini kebiasan ini menjadi indikator baik dari tumbuh kembang anak. di harapkan masjid bisa menjadi tempat yang bisa mengayomi anak-anak sehingga mereka tidak  salah pergaulan.

Disisi lain masjid juga merupakan tempat beribadah bagi kaum muslimin. Setidaknya dalam sehari ada 5 waktu masjid akan di kunjungi oleh para jamaah. Bukan perkara mudah untuk bisa khusyuk saat solat, diperlukan suasana yang mendukung. sehingga sangat bisa dimaklumi jika ada jamaah yang merasa terganggu dengan kegaduhan yang ditimbulkan oleh anak. bukan dalam rangka membenarkan tetapi bisa saja reaksi pengurus saat itu adalah akibat dari ulah si anak. 

Hal penting yang perlu diketahui adalah menjadi hal yang normal pula bagi anak selalu ingin bermain. Sudah menjadi kebutuhan dia untuk berteriak, tertawa, bercada dan berlarian. Sehingga pada beberapa masjid besar seperti di masjid Nabawi, selalu menyediakan ruangan khusus bagi jamaah yang hendak membawa anaknya. Ruangan yang cukup tertutup dan minim menganggu jamah lainya.

Keasalahan orang tua saat mengajak jamaah.

1. Tidak menjelaskan, kesalahan pertama yang ornag tua lakukan adalah tidak mejelasakan pada anak tempat suci yang akn di kunjingi. penjalsan emnjadi penting agar anak tahu batasan dan sejauh mana dia harus bersikap. ornag tua juga lupa emmeberikan penjelasan kegiatan yang dilakukan di sana. Hal ini penting agar anak juga turut melakukan kegiatan itu. 

2. Tidak melatih, sebelum mengajak untuk jamaah ke masjid orang tua lupa emlatih anak untuk sholat. anak tidak tahu kegiatan yang dilakukan untuk apa dan mereka belum terlalti untuk mengikuti semua gerkan sholat yang cenderung berulang. anak akan emrasa bosan dan cenderung mencari cara mengusir kebosananya.

3. Tidak memahami anak, kesalahan lainya adalah kurang paham usia tumbuh kembang anak. orang tua secara egois meminta anak untuk duduk diam dalam jangka waktu yang bagi dia lama. Contoh solat taraweh bahkan sholat isya, mereka harus diam tanpa melakukan apapun padahal rentan konsentrasi dia masih pendek. Artinya saat orang tua meminta anak untuk diam maka ada syarat dan ketentuan yang berlaku. Orang tua juga perlu memberikan kegiatan anak agar mau diam. 

4. Tidak menguji cobakan, orang tua cenderung langsung mengajak anak ke masjid, padahal situasi baru bisa membuat dia rewel atau bahkan main dengan teman seusianya. orang tua perlu melakukan uji coba apakah anak bisa diajak kondusif di lingkungan baru dalam jangka waktu tertentu. 

5. Tidak mendampingi, biasanya juga anak akan dibiarkan ek masjdi sendiri tanpa pengawasan. Setidaknya jika tidak bisa mendampingi karena suami belum pulang ibu haid, titipkan anak pada orang yang dipercaya. Bila perlu ibu menunggu anak dari luar masjid. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun