Mohon tunggu...
Putri Mufatikah
Putri Mufatikah Mohon Tunggu... -

Mahasiswi UIN Sunan Kalijaga, prodi Ilmu Komunikasi tahun 2015. Menjalani hidup ini hanya untuk mencari ridho-Nya. Semoga selalu dalam lindungan-Nya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Para Perempuan Lindungilah Mahkotamu

28 Desember 2015   10:44 Diperbarui: 28 Desember 2015   10:44 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam Talk Show yang saya hardiri dengan tema “Hijab Is My Style” dengan narasumber yang berasal dari Jakarta ini yaitu ukhti Flo begitu panggilannnya. Lahir di Jakarta 4 November 1988.dikutip dari (http://www. Floweria, S. IP _ Keluarga Zulfikar.html). Ia sekarang bertempat di Gamping, Sleman, Yogyakarta. Ia sudah memiliki seorang suami yang sangat perhatian dan alhamdulillah sudah dikarunia seorang putra dengan nama Umar. Begitu ceritanya saat memperkenalkan diri.

Di Talk Show kali ini, ia menceritakan bagaimana perjalanannya memakai jilbab hingga saat ini bisa istiqomah. Dan dengan sekarang ia menemukan jodoh laki-laki sholeh. Ia memulai memakai jilbab saat ia duduk di bangku sekolah SMP. Namun pada saat itu ia belum istiqomah memakai kerudungnya. Awal ia memakai kerundung karena merasa ribet saat ia mau berangkat sekolah harus menyisir rambut yang susah rapinya. ia melihat temannya yang memakai kerudung dan mengatakan bila memakai kerudung tidak harus menyisir rambut. Kan tidak kelihatan kalau sisiran atau tidak. Begitu pikirnya saat itu. Ia memakai kerudung hanya saat di sekolah saja. Itu pun hanya memakai kerundung seadanya, tidak menutupi dada. Kalau sudah di luar sekolah iia akan melepas kerudungnya. Dengan memakai kerudung ia juga mulai rajin sholat. Sampai saat ia di SMA dia ikut organisasi kerohanian yaitu ROHIS (Rohani Islam). Di dalam organisasi tersebut ia diajari bagaimana menggunakan kerudung dengan benar dan syar’i. Dalam prosesnya memakai jilbab tidak ada yang mengatainya. Seperti yang sekarang ini banyak orang kalau yang tiba-tiba memakai kerudung. Maka teman yang lain akan bilang. “Tumben banget pakai kerudung.” ‘Sok suci kamu.” Mereka akan berkata seperti itu.

“Flow juga menambahkan bahwa dalam setiap perkembangan seseorang untuk menjadi lebih baik jangan dikomentari, tapi dukunglah mereka”.

Di dalam perkembangan jilbab saat ini tentunya kita harus berhati—hati. Agar tidak melanggar syariat Islam yang bisa menimbulkan dosa. Sebagai pemuda kita harus cerdas, kalau bagi yang masih muda ya....hehe. Enggak lah bagi semua perempuan harus cerdas untuk memilih apa yang telah menjadi perinntah dariNya. Karena di balik jilbab yang kita kenakan adalah sebenarna kita meliindungi mahkota kita sendiri. Jadi jangan sampai yang menjadi barang berharga, kita pertotonkan dengan gratis kepada yang tidak halal melihatnya.

Dalam Al-Quran surat An-Nur:24 [31] dijelaskan yang artinya “Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau para perempuan (sesama Islam) mereka, atau hamba sahaya yang mereka miliki, atau para pelayan laki-laki (tua) yang tidak mempunyai keinginan (terhadap perempuan), atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat perempuan. Dan janganlah mereka menghentakkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung.”

Dalam ayat tersebut telah terlihat dijelaskan siapa-siapa saja yang diperbolehkan untuk melihat aurat kita. Maka seharusnya dengan ayat tersebut kita semakin berhati-hati dalam menjaga aurat kita di mana pun kita berada.

Nah jilbab seperti apakah yang sesuai dengan syariat atau yang syar’i tersebut kak Flo ngasih tau kita, bagi yang belum tau yaaa....kalau yang udah tau, silahkan tetap istiqomah ^_^

Yang pertama yaitu menutup dada, jadi kalau yang memakai kerudung terus Cuma menutupi kepala sama leher itu termasuk syar’i atau gak hayooo??? Yang kedua yaitu lekuk tubuh tidak kelihatan, banyak sekarang pakaian muslim yang terlihat lekuk tubuhnya padahal sudah rapet menutup dari kepala sampai ujung kaki, tapi masih terlihat lekuk tubuhnya. Ketiga yaitu tidak menyerupai pakaian laki-laki. Eeeem kalau yang ini pasti sudah tau kan? Kan perempuan cerdas,hehe. Lalu yang keempat panjang bawah maksimal satu jengkal. Maksudnya dalam memakai rok jangan sampai tu panjangnya sampai menjuntai terus nyapu jalan deh. Itu nanti bisa terkena najis. Terus yang kelima tidak menyerupai punuk unta. Kalau yang ini sudah saya jelaskan di tulisan saya yang sebelumnya. Untuk lebih jelasnya silahkann buka halaman ini http://www.kompasiana.com/putrimufatikah/jilbab-punuk-unta_565fffedd59373ed1e092428 . Keenam, tidak untuk sombong yang maksudnya hanya untuk melaksanakan kewajiban karena Allah swt

Flo juga menambahkan bahwa ,Islam itu tidak menyusahkan tapi memudahkan”. Memang benar apa yang dikatakan, kita saja yang biasanya membuat sesuatu itu menjadi ribet. Pakai jilbab gerah lah, ribet lah, gak gaul lah, dan apalah apalah alasan lainnya.

Nah itu mungkin yang bisa saya bagikan dengan teman-teman semua. Yang bisa saya tangkap dari ilmu yang kak Flo bagi pada saya dan saya bagikan kepada teman-teman semua. Semoga bermanfaat jika ada kekurangannya saya mohon maaf.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun