Mohon tunggu...
Mustika PutriMillenia
Mustika PutriMillenia Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Universitas Jember

Mahasiswa Perencanaan Wilayah Kota NIM 181910501022

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN BTV 3 UNEJ : Pengembangan Usaha Mini Puding Cake Melalui Inovasi Pemasaran Online

30 Agustus 2021   09:24 Diperbarui: 30 Agustus 2021   09:37 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lumajang merupakan salah satu kabupaten yang ada di Jawa Timur dan termasuk salah satu kabupaten yang terletak di wilayah Tapal Kuda. Kabupaten Lumajang berbatasan dengan Kabupaten Probolinggo sebelah utara, Kabupaten Jember sebelah timur, Samudera Hindia sebelah selatan, serta Kabupaten Malang sebelah barat. Kabupaten Lumajang memiliki 21 kecamatan, 198 desa dan 7 kelurahan. Dari jumlah keseluruhan jumlah desa yang ada di Kabupaten Lumajang terdapat salah satu desa yang bernama Desa Darungan , Desa Darungan terletak di Kecamatan Yosowilangun. Desa Darungan memiliki luas sekitar 588 ribu hektar, untuk batas-batas desa darungan yaitu. Sebelah utara berbatasan dengan Desa Sukorejo, Kecamatan Kunir, sebelah timur berbatasan dengan Desa Krai dan Desa Kraton, sebelah selatan berbatasan dengan desa Wotgalih dan desa Jatimulyo, sebalah barat berbatasan desa Jatirejo.

Permasalahan-permasalahan yang ada di Desa Darungan selama masa pandemic ini yaitu banyaknya warga atau masyarakat desa Darungan yang kena dampaknya mulai dari segi kesehatan, segi ekonomi, dan segi SDM nya. Dari segi kesehatan masyarakat di Desa Darungan yang sakit seperti flu, panas, pusing, dan lain-lain oleh karena itu aktivitas-aktivitas masyarakat di desa Darungan menjadi terhambat dan tidak bisa bekerja. Menurut infomasi dari perangkat desa, data orang yang meninggal pada bulan ini di Desa Darungan total ada 4 orang yang meninggal akibat dari pandemic ini, hal tersebut menjadi angka peningkatan dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Dari segi ekonomi, akibat dari masa pandemic seperti ini masyarakat desa Darungan sebagian bermata pencaharian sebagai pedagang dan bertani. Di masa seperti ini para pedagang tidak bisa berjualan seperti biasanya, para pedagang sebelum masa pandemic mereka dengan bebas dan merasa aman untuk sampai keluar kota untuk menjual dagangannya. Para petani pun juga begitu mereka diwaktu panen tidak bisa menjual hasil panennya sampai keluar kota dikarenakan adanya PSBB, PPKM, dan lain-lain, akibatnya para petani dan pedagang hanya menjual hasil panen mereka tidak jauh dari lokasi desa Darungan. Hal ini mengakibatkan kerugian yang sangat besar karena nilai penjualan dan harga yang kecil, sehingga mengakibatkan pemasukan masyarakat desa Darungan menurun.

Faktor utama yang mengakibatkan menurunnya aktivitas bertani masyarakat desa Darungan adalah dari pedagang, karena pedagang yang macet akibat tidak bisa menjualkan hasil panen keluar kota maka aktivitas bertani menjadi terhambat dikarenakan rugi.

Banyak sekali persyaratan yang harus dipenuhi untuk bisa keluar kota mulai dari SWAB, PCR, dan lain-lain, sedangkan pandangan masyarakat desa Darungan tentang hal-hal tersebut masih diambang-ambang karena mayoritas masyarakat desa Darungan menganggap swab, pcr itu ada efek sampingnya sehingga menimbulkan rasa takut. Selain itu untuk melakukan swab, pcr harus mengeluarkan uang yang tidak sedikit.

Dari permasalahan-permasalahan diatas, pemerintah desa Darungan terkait dengan bantuan selama masa pandemic sudah mulai dijalankan. Pemerintah desa Darungan sudah bekerja sama dengan pihak Kecamatan untuk selalu menyalurkan bantuan setiap bulan kepada keluarga yang dinilai menengah kebawah. Bentuk bantuan dimulai dari bantuan BLTDD yang diperuntukkan untuk masyakat yang memang benar-benar membutuhkan seperti buruh tani sampai yang terkena PHK dan tidak bekerja selama pandemic, bantuan sebesar 300 ribu per bulan. Ada lagi bantuan yang dari pusat yaitu bantuan BST, pemerintah desa Darungan juga mendata untuk para usaha warung kecil-kecilan, warung kelontong, UMKM untuk mendapatkan bantuan berupa beras per bulan.

Berdasarkan hal tersebut sebagai mahasiswa KKN ingin membantu untuk membangun salah satu usaha yang ada di Desa Darungan. Beliau membuka usaha kue yang hanya membuat diwaktu ada orang memesan saja atau diwaktu orang ada acara menikah, lamaran, dan lain-lain. Di masa seperti ini orang-orang tidak berani untuk membuat acara besar-besaran, akibat dari itu usaha beliau menjadi sepi tidak ramai seperti sebelumnya. Disini saya memiliki inovasi untuk membantu beliau menjualkan prodak beliau sehingga beliau bisa memproduksi atau membuat kue setiap hari tanpa menunggu pesanan dari orang, sehingga dapat juga menambah hasil pemasukan beliau (sasaran). Sehingga demikian dapat membantu beliau dalam berinovasi dalam usahanya.

Saya membuat sebuah program kerja supaya untuk membangun usaha beliau menjadi runtut dan berhasil, program kerja ini dilakukan selama kurun wktu 4 minggu yang dimana minggu pertama merupakan pengenalan program kerja kewirausahaan kepada beliau (sasaran) dan melakukan sosialiasi bersama dengan sasaran tentang teknik pembuatan usaha yang dilakukan oleh sasaran. Di minggu kedua melakukan pembuatan logo dan label usaha beliau (sasaran) dan teknik pembuatan usaha yang dilakukan bersama beliau (sasaran). Di minggu ketiga memberikan pelatihan kepada beliau tentang promosi melaui sosial media (Instagram, whatsapp, dan facebook) sehingga prodak beliau dapat diketahui orang banyak. Di minggu keempat melakukan persiapan promosi prodak beliau secara offline dengan melakukan bazaar.

Perihal proker yang sedang dijalankan yang pertama yaitu pengenalan program kerja kepada sasaran, seperti biasa saya selaku mahasiswa KKN memperkenalkan program kerja yang dibuat guna untuk dijalankan selama 30 hari kerja. Setelah itu pada hari berikutnya saya melakukan sosialisasi tentang teknik pembuatan yang dilakukan oleh sasaran sehingga saya dapat mengetahui dan mempelajari bagaimana cara pembuatan prodak. Dari itu saya dapat memunculkan berbagai macam inovasi-inovasi baru yang dapat digunakan untuk variasi baru prodak sasaran, sehingga dapat menarik lebih banyak pelanggan. Pada minggu kedua saya melakukan tata cara pembuatan logo dan label dikarenakan prodak sasaran belum mempunyai logo dan label, disini saya memakai aplikasi canva guna untuk membuat label dan logo prodak sasaran. Kenapa memilih aplikasi canva? Karena menurut saya, aplikasi ini dirasa paling mudah dipelajari dan fitur-fiturnya lumayan banyak untuk hal-hal mendesaign. Pada hari berikutnya, saya melakukan teknik pembuatan prodak langsung kepada sasaran, disini saya membantu sasaran untuk membuat prodaknya disini juga saya dan sasaran menerapkan inovasi yang saya ciptakan. Dan alhamduillah dengan inovasi baru yang coba saya terapkan dapat membantu peningkatan penjualan prodak sasaran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun