Pertumbuhan ekonomi regional sangat berkaitan erat dengan pertumbuhan masing-masing sektor dan sub sektor. Jika diamati menurut sektor-sektor ekonomi atau lapangan usaha di Kabupaten Penjam Paser Utara pada tahun 2008, 2010, 2011 semua sektor mengalami pertumbuhan yang positif. Pada tahun 2007 dan 2009 sektor pertambangan dan penggalian mengalami pertumbuhan negatif. Sektor pertambangan dan penggalian tahun 2007 mengalami pertumbuhan negatif hal ini akibat turunnya produksi sub sektor minyak dan gas di sumur-sumur minyak yang terdapat di Kabupaten Penajam Paser Utara. Sedangkan pada tahun 2009 mengalami penurunan negatif hal ini disebabkan karena pada tahun tersebut mengalami disbanding daripada tahun sebelumnya.
Pada tahun 2011 angka perekonomian di Kabupaten Penajam Paser Utara mengalami peningkatan yang cukup baik hal ini disebabkan oleh sektor pertambangan non migas baru dimasukkan ke dalam PDRB di Kabupaten Penajam Paser Utara. Pertumbuhan tinggi pada sektor pengangkutan dan komunikasi terjadi karena adanya multiplier efek dari dimasukkannya sektor pertambangan non migas ke dalam perhitungan PDRB di Kabupaten Penajam Paser Utara, yang dimana dengan berkembangnya pertambangan batu bara maka kebutuhan sektor angkutan akan terus meningkat. Peringkat kedua tertinggi pertumbuhannya yaitu sektor listrik, gas, dan air bersih dengan angka pertumbuhan pada tahun 2011 sebesar 21,84%.
Dengan adanya sektor pertambangan ini, sub sektor listrik memiliki angka pertumbuhan sebesar 25,56%. Perkembangan perusahaan-perusahan pertambangan batu bara di Kabupaten Penajam Paser Utara mengakibatkan pertumbuhan di sektor-sektor lain, seperti sektor perdagangan, hotel, dan restoran. Sektor pengangkutan dan komunikasi, sektor konstruksi, sektor listrik, gas dan air bersih, dan sektor pertambangan yang pada khususnya. Sehingga di lima faktor tersebut terjadi pertumbuhan yang cukup tinggi.
Selain itu adapun sektor lain yang emmiliki nilaipertumbuhan tertinggi ketiga yaitu sektor perdagangan, hotel, dan restoran. Pada tahun 2011 sektor perdagangan, hotel, dan restoran tumbuh hingga 20,03%, pertumbuhan ini disebabkan oleh munculnya atau tumbuhnya sektor perdagangan sebagai sub sektor dominan sebesar 20,38% yang dimana pada tahun sebelumnya sektor ini mengalami pertumbuhan sebesar 14,09%. Pada tahun 2011 sektor pertambangan dan penggalian sebagai sektor yang memiliki konstribusi yang besar terhadap perekonomian di Penajam Paser Utara mengalami pertumbuhan sebesar 13,09%. Hal ini disebabkan karena oleh berkembangnya perusahaan-perusahaan pertambangan batu bara di Kabupaten Penajam Paser Utara pada tahun 2011.
Sedangkan calon ibu kota yang satunya yaitu Kabupaten Kutai Kertanegara, kondisi perekonomian di Kabupaten Kutai Kertanegara berdaarkan nilai PDRB nya pada tahun 2010 mencapai 29,084 triliun rupiah, pada tahun ini mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya yang sebesar 28,051 triliun rupiah di tahun 2009.jika minyak bumi dan gas alam (migas) dikeluarkan dari perhitungan PDRB, maka nilai PDRB Kutai Kertanegara juga mengalami peningkatan sebesar 12,2%. Tahun 2009, PDRB tanpa migas mencapai 9,3 triliun dan meningkat menjadi 10,4 triliun di tahun 2010.
Ada empat sektor yang berpengaruh di Kabupaten Kutai Kertanegara yaitu sektor pertambangan, sektor pertanian, sektor peternakan, kehutanan dan perikanan, bangunan, perdagangan, hotel dan restoran. Kegiatan perkebunan dan kehutan di Kabupaten Kutai Kertanegara merupakan kegiatan yang pada dasarnya berbasis sumber daya domestik yang dapat diperbaruhi. Selain itu sub sektor perkebunan dan sektor kehutanan tidak saja memberikan konstribusi yang berarti bagi pembangunan secara umum maupun devisa negara dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) akan tetapi, selain sebagai devisa negara dan PAD juga merupakan sumber kehidupan bagi sebagian besar penduduknya khususnya yang tinggal di pedesaan.
Peranan sub sektor perkebunan dan sektor kehutanan juga mempunyai tantangan dan peluang yang akan dihadapi juga tuntunan sebuah pembangunan yang semakin transparan pada era otonomi daeah saat ini, maka arah perkembangan sub sektor perkebunan dan sektor kehutanan 5 tahun kedepan akan berubah. Menumbuhkan dan menetapkan agribisnis untuk mewujudkan perkebunan yang tangguh, maju dan efisien berbasis pada kawasan unggulan ekonomi yang melaui pemnafaatan potensi sumber daya alam, sosial budaya dan teknologi yang berwawasan lingkungan untuk mengantisipasi berbagai perubahan dan perkembangan pasar dunia, mengingat produk-produk yang dihasilkan dari perkebunan sebagian besar untuk tujuan ekspor.
Sub sektor perkebunan secara nasional telah memberikan konstribusi dalam menekan kesejahteraan struktural dan spasial yaitu melalui pendapatan petani dan penyebaran setra produksi perkebunan. Dengan itu, hal-hal tersebut maka kebijakan pembangunan perkebunan di Kabupaten Kutai Kartanegara berdsarkan Propeda akan diarahkan pada terciptanya kondisi yang kondusif untuk tumbuh, berkembang dan berdayanya sistem perekonomian yang memebrikan peluang bagi pelaku ekonomi seara proposional terkait dengan secara fungsional sehingga membentuk kekuatan ekonomi wilayah yang sinergis dengan sektor lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H