Mohon tunggu...
Putri Maharani
Putri Maharani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa BPI 2C

Saya suka bermain game, suka membaca novel, dan menonton video.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dakwah Tanpa Batas: Kiat Menyampaikan Pesan Islam di Dunia Maya

17 Juni 2024   21:54 Diperbarui: 17 Juni 2024   22:12 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak dapat dipungkiri, dai (penyeru agama) merupakan bagian dari masyarakat online. Dengan mudah dalam hitungan detik, dai dapat menyebarkan pesan dakwah melalui blog, media sosial, wiki, forum, dan dunia maya yang difasilitasi provider internet. Sebagai anggota masyarakat online, dai dapat terlibat dalam perang narasi. Berbeda dengan era konvensional yang dilakukan tatap muka, perang narasi di era digital dapat dilakukan secara maya hanya dengan menggunakan dua ibu jari.

Perang narasi dalam dunia dakwah adalah aktivitas virtual dai untuk menyampaikan gagasan dan gerakan mengajak masyarakat online menjalankan perintah Allah serta meninggalkan larangan-Nya. Istilah ini digunakan karena banyaknya konten bertentangan yang menyerbu masyarakat online.

Kiat Sukses Berdakwah untuk Masyarakat Online

1. Dai harus mampu mempengaruhi emosi masyarakat online melalui konten, seperti sedih, gembira, responsif, atau marah.
2. Konten menarik dengan durasi maksimal 3 menit, resolusi tinggi sesuai rekomendasi pakar komunikasi, serta menggunakan bahasa baku pada caption.
3. Dai perlu memahami keahlian multimedia secara global. Konten berbasis data dan riset untuk menunjukkan wawasan multidisipliner.
4. Konten harus inklusif, toleran, dan moderat untuk menjangkau masyarakat online dengan latar belakang beragam.
5. Dai moderat, cerdas, toleran, dan inklusif umumnya memiliki banyak pengikut di berbagai platform.

Strategi Dai di Media Sosial, Dai harus memiliki akun resmi di media sosial populer seperti WhatsApp, Instagram, Facebook, TikTok, Telegram, Twitter, dan mengamankannya dengan kata sandi.

Dai membutuhkan tim ahli teknologi informasi untuk membuat sistem, aplikasi, mengawasi keamanan akun, dan melakukan perawatan.

Dengan menerapkan kiat tersebut, dai dapat sukses berdakwah di tengah masyarakat online yang terus berubah dengan cepat.

Penulis : Putri Maharani dan Syamsul Yakin, Mahasiswa dan Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun