Cuaca ekstrem adalah salah satu bentuk bencana alam yang menyebabkan berbagai kerugian bagi masyarakat, terkhusus mengenai kesehatan. Perubahan iklim yang tidak menentu juga kerap kali menjadi permasalahan dalam berbagai bidang. Cuaca ekstrem disebutkan sebagai penyimpangan iklim, yakni naiknya intensitas curah hujan yang menyebabkan banjir bandang dan banjir pasang, tanah longsor, dan bencana alam lainnya. Penemuan cuaca ekstrem diteliti melalui penelitian yang menggunakan data meteorologi dan analisis spasial. Tingkat cuaca ekstrem juga dikaji melalui kedua data tersebut.
Di Indonesia, berbagai cuaca ekstrem pernah dirasakan oleh setiap golongan masyarakat. Kejadian umum seperti intensitas hujan semakin lebat mengakibatkan banjir dan kemarau panjang sehingga akan berdampak pada berbagai sektor. Kerugian tersebut meliputi aspek moneter dan non-moneter. Di aspek moneter kerugian dilihat berdasarkan pada kerusakan properti yang mesti diperbaiki dengan biaya sedemikian rupa. Aspek non-moneter, meliputi banyaknya korban jiwa, berdampak pada kesehatan masyarakat, dan erosi pantai yang tidak bisa dipulihkan.
Bencana alam yang melanda ini menjadi fenomena yang bukan sekedar peristiwa biasa, namun juga merupakan refleksi tentang bagaimana cara pengelolaan lingkungan serta pembangunan. Peran manusia disini sangat penting demi penanggulangan dan meminimalisir akibat dari bencana alam yang terjad. Tindakan nyata juga harus diberlakukan, tidak hanya bagi masyarakat, tetapi juga dengan pemerintah. Pemerintah sangat berperan penting dalam penanggulangan bencana alam, karena memang sudah tugas mereka untuk memberikan rasa aman pada rakyat.
Pada kenyataannya, pemerintah di Indonesia memang terus berusaha menanggulangi segala bentuk bencana alam. Itulah mengapa dibangun sebuah lembaga yakni BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) yang berperan penting dalam mitigasi dan penanggulangan bencana. Selama lembaga ini berjalan juga memperlihatkan kinerja yang semakin baik. Masyarakat pun sangat berterima kasih atas segala bentuk penanggulangan sebelum bencana alam terjadi.
Manusia sendiri juga dapat memperparah cuaca ekstrem, salah satu kasusnya seperti penebangan hutan besar-besaran. Hutan seharusnya dilestarikan bukan ditebang, karena hutan ampuh dalam menjaga keseimbangan lingkungan manusia. Selain itu, penebangan bohon juga meningkatkan resiko banjir akibat peningkatan aliran permukaan dan penurunan kapasistas resapan air. Untuk itu pentingnya kelestarian perpohonan untuk meminimalisir bencana. BMKG juga harus terus memperingatkan masyarakat waspada terhadap bencana alam yang akan datang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H