Belajar Bersama Komunitas (BBK) di Universitas Airlangga merupakan pengganti dari mata kuliah Kuliah Kerja Nyata (KKN). Kegiatan tersebut dilaksanakan oleh Universitas Airlangga dengan menugaskan mahasiswa semester 5-6 di berbagai wilayah terpencil dan terbelakang yang berada di Banyuwangi, Gresik, Lamongan, Mojokerto, Madiun, dan Surabaya. Tujuan dari BBK ini, sejatinya ditujukan untuk mengurangi ketimpangan pembangunan manusia dan infrastruktur. Hasil akhirnya dari kegiatan BBK ini adalah  untuk membuat masyarakat menjadi berdaya dan sejahtera di berbagai sektor. Dalam kegiatan BBK ini terdapat empat pilar penting seperti kesehatan, ekonomi, lingkungan, dan pendidikan.
Kegiatan BBK dalam pilar ekonomi direpresentasikan oleh mahasiswa menjadi sebuah upaya untuk meningkatkan pendapatan masyarakat yang memiliki Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Kegiatan BBK dalam pilar Kesehatan direpresentasikan oleh mahasiswa menjadi sebuah upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan sosialisasi mengenai gaya hidup sehat. Kegiatan BBK dalam pilar lingkungan direpresentasikan oleh mahasiswa menjadi sebuah upaya untuk membantu masyarakat mewujudkan lingkungan hidup yang bersih dan sehat. Sementara itu, kegiatan BBK dalam pilar pendidikan direpresentasikan oleh mahasiswa menjadi sebuah upaya untuk membantu para guru di sekolah-sekolah terpencil
Kegiatan BBK yang diadakan di Kota Surabaya sendiri diadakan di tiga kecamatan yaitu Tandes, Sukomanunggal, dan Sambikerep. Sementara itu, di kegiatan yang diadakan di Kecamatan Sukomanunggal terletak di Kelurahan Simomulyo, Sonokwijenan, Sukomanunggal, dan Tanjungsari. Mahasiswa sebagai peserta BBK yang melakukan kegiatan di Kecamatan Sukomanunggal terdiri dari 120 mahasiswa dengan berbagai latar belakang rumpun keilmuan. Kegiatan BBK yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Airlangga ini dilakukan selama 25 hari dari tanggal 2-27 Juli 2024. Selain itu, kegiatan BBK yang diadakan di Kota Surabaya ini berfokus untuk merevitalisasi dan mengembangkan Rumah Padat Karya (RPK) yang sudah ada sebelumnya.
Rumah Padat Karya (RPK) merupakan sebuah program kegiatan pembangunan yang dilakukan dengan mengandalkan sumber daya manusia dibandingkan mesin. Salah satu RPK Â Kota Surabaya adalah U-Ditch yang terdapat di Kecamatan Sukomanunggal, Kelurahan Tanjungsari. Rumah Padat Karya U-Ditch Tambak Wedi adalah sebuah proyek infrastruktur di Indonesia yang melibatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan saluran air beton berbentuk U (U Ditch) di kawasan Tambak Wedi, Kota Surabaya. Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan sistem drainase dan mengurangi risiko banjir, sekaligus memberikan kesempatan kerja bagi warga setempat melalui program padat karya.
Dalam kegiatan BBK ini mahasiswa tidak hanya menangani RPK, tetapi berbagai masalah sosial yang sering dikeluhkan oleh masyarakat lokal di kelurahan Tanjungsari. Masalah sosial di kelurahan Tanjungsari diakibatkan oleh kesulitan masyarakat, khususnya para lansia dalam meningkatkan penjualan produk UMKM yang dimiliki ditengah gempuran digitalisasi. Dalam konteks ini, para mahasiswa yang melakukan BBK di kelurahan Tanjungsari menginisiasikan sebuah program kerja untuk melatih para masyarakat lokal untuk memasarkan produk UMKM yang dimiliki di media digital seperti E-Commerce dan platform media sosial. Tidak hanya itu, Para mahasiswa juga mengadakan kegiatan yang menginspirasi masyarakat lokal untuk membuka sebuah usaha. Kegiatan tersebut, diberi nama Food Diffusion and Innovation, dimana para mahasiswa melakukan demo membuat aneka makanan ringan yang dapat dijual dengan harga yang menguntungkan.
Keuntungan dari hasil penjualan menjadi salah satu aspek penting untuk menciptakan kemandirian ekonomi pada masyarakat lokal. Selanjutnya, kemandirian ekonomi yang telah tercipta dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat lokal. Apabila inspirasi bisnis tersebut menjadi gerakan sosial yang meluas di masyarakat lokal. Maka, akan tercipta suatu identitas kultural yang direpresentasikan dengan hadirnya makanan khas di wilayah Tanjungsari. Sementara itu dalam konteks pendidikan di SDN Tanjungsari 97, mahasiswa membantu para tenaga pengajar yaitu guru dalam kegiatan belajar para murid. Mahasiswa disini membantu para guru untuk mengajar sejumlah mata pelajaran seperti Bahasa Indonesia, Matematika, dan Bahasa Inggris. Â
Pendidikan Bahasa menjadi sangat penting dalam kehidupan sehari-hari sebagai alat untuk berkomunikasi. Selain itu, program kerja pendidikan ini juga disusun untuk mengatasi masalah sentral dalam SDN 97 Tanjungsari dimana sekolah tersebut tidak memiliki cukup tenaga pengajar, khususnya pada mata pelajaran Bahasa Inggris. Pada mata pelajaran Bahasa Inggris, para mahasiswa berinisiatif untuk mendatangkan seorang native speaker yang berasal dari Afrika Selatan sebagai sebuah bentuk kolaborasi pengajaran. Dalam konteks kegiatan belajar-mengajar para mahasiswa menganut prinsip pedagogik dari Paulo Freire, dikenal dengan pendidikan yang membebaskan. Freire menjelaskan bahwa pendidikan harus bersifat membebaskan yang berarti terdapat dialog antara guru, mahasiswa, dan murid. Sementara itu dalam konteks kesehatan dan lingkungan para mahasiswa membantu memberikan sosialisasi, serta bantuan pada puskesmas.
Program kerja kesehatan dan lingkungan yang dirancang oleh mahasiswa ditujukkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat lokal, khususnya para lansia tentang kewaspadaan kesehatan jasmani dan kebersihan lingkungan. Oleh sebab itu, para mahasiswa menginisiasikan Program lingkungan yang bernama pemeriksaan dan penanggulangan jentik untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat. Sementara itu pada program kerja kesehatan, para mahasiswa fokus untuk memberikan sosialisasi dan bantuan tenaga medis untuk melakukan skrining tes kesehatan pada masyarakat lokal, khususnya para lansia di wilayah Tanjungsari. Berbagai pilar dan program kerja unggulan yang telah disebutkan tersebut diharapkan dapat memberikan manfaat berupa peningkatan kesejahteraan masyarakat, kualitas hidup dan mengurangi ketimpangan antar wilayah di Kota Surabaya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H