Mohon tunggu...
Putri Maulani
Putri Maulani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Program Studi Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pandangan Masyarakat Akan Pendidikan Islam yang Mengabaikan Pengembangan Akal

6 Desember 2022   22:55 Diperbarui: 7 Desember 2022   00:09 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masyarakat merupakan sekumpulan orang yang berada disuatu lingkungan yang melakukan interaksi secara timbal balik dalam jangka waktu yang lama. Pandangan masyarakat yang terbentuk akan suatu hal dapat berkemungkinan menjadi pemahaman yang dimiliki anggota masyarakat lainnya. Lalu bagaimanakah pandangan masyarakat akan ilmu pendidikan islam?

Pada saat perkuliahan terdapat salah satu mata kuliah Ilmu Pendidikan Islam. Dimana mata kuliah tersebut membahas tentang Pendidikan Islam dari segala aspek, Apa saja ukuran dari pendidikan islam? Apa saja aspek yang menjadikan suatu lembaga atau suatu hal disebut pendidikan Islam? Apa perbedaan pendidikan Islam dan yang bukan pendidikan Islam?

Pada perkuliahan tersebut, diberikannya sebuah tugas untuk menanyakan akan pandangan masyarakat tentang pendidikan Islam dan yang bukan pendidikan Islam. Kriteria masyarakat tidak ditentukan apakah narasumber harus seorang guru, orang tua, pejabat, atau yang lainnya.

Diberikanlah suatu pertanyaan "Apa itu Ilmu Pendidikan Islam?".

Narasumber menjawab "Pendidikan yang berdasarkan pada al-Qur'an dan hadist yang menjadi ciri dari Ilmu Pendidikan Islam serta berupaya mendorong individu agar memiliki sifat akhlakul karimah dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Dapat disebut sebagai Ilmu Pendidikan Islam karena di dalamnya mempelajari syari'at Islam yang terdapat aturan dan dorongan untuk mencapai tujuan kehidupan yang baik sesuai tuntunan agama islam".

Pada pertanyaan selanjutnya ditanyakan "Apa yang membedakan pendidikan islam dan bukan pendidikan islam"

Narasumber menjawab "Pendidikan Islam mendorong individu untuk memiliki kecintaan kepada Allah SWT dan Rasullullah Saw serta memiliki kepribadian yang baik. Sedangkan, pendidikan yang bukan Islam mendorong setiap individu untuk mengembangkan kepribadian yang mencangkup kehidupan bermasyarakat dengan pegetahuan dan wawasan akan lingkungan."

Pandangan narasumber sebagai masyarakat mengatakan bahwa Ilmu Pendidikan Islam merupakan pendidikan yang berdasarkan kepada al-Qur'an dan hadist, mendorong individu memiliki sifat akhlakul karimah serta sesuai dengan syari'at Islam. Kemudian, pendidikan Islam memiliki perbedaan dengan bukan pendidikan Islam, perbedaan tersebut yaitu bahwa yang bukan pendidikan Islam mendorong individu untuk mengembangkan kepribadian yang mencangkup pengetahuan dan wawasan akan lingkungan.

Jika dilihat dari pandangan tersebut, maka ilmu pendidikan islam hanya mempelajari perihal ilmu-ilmu agama saja seperti ilmu fikih, ilmu hadis, ilmu akidah akhlak dan lain-lainnya. Pendidikan Islam hanya terfokuskan kepada ajaran Islam dan tidak mengembangkan pengetahuan dan wawasan akan lingkungan. Namun, pendidikan islam tidak dilihat dari aspek itu saja. Dalam mata kuliah ilmu pendidikan islam dijelaskan bahwa terdapat tiga aspek penting pendidikan islam yaitu, aspek rohani, akal, dan jasmani.

Pertama, aspek rohani mencangkup (iman, takwa, dan akhlak mulia). Iman memiliki makna akan keyakinan adanya tuhan dan kesadaran dalam diri yang teraplikasikan ke dalam keseharian. Suatu keimanan yang dijalankan akan menghasilkan akhlak mulia. Akhlak mulia terbagi menjadi dua yaitu personal dan sosial. Akhlak mulia personal seperti bersikap jujur, amanah, sabar, percaya diri, disiplin, husnudzon. Akhlak mulia sosial seperti, membantu orang lain, toleransi, adil, musyawarah, menjaga lingkungan, dan tidak diskriminatif dan lainnya. Takwa atau ketakwaan merupakan bentuk dari menjalankan rukun islam. Takwa bukan hanya tentang mengamalkan rukun islam, bahkan lebih luas dari itu dan berkaitan erat dengan akhlak mulia. Dijelaskan pada suatu ayat di dalam al-Qur'an "Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar." (Q.S Al-Baqarah: 155). Dan juga dalam surat Al-Baqarah ayat 195 disampaikan bahwa Allah menyukai orang yang berbuat baik. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa kesabaran dalam menghadapi suatu ujian pun termasuk dalam ketakwaan dan suatu keimanan harus diikuti amal soleh.

Kedua, aspek akal. Akal yang dimiliki manusia merupakan pembeda dengan ciptaan Allah yang lainnya. Dengan akal manusia dapat berfikir dan mendalami alam semesta, masyarakat, ilmu pengetahuan, dan sejarah. Selain itu, akal manusia yang dapat memiliki ilmu pengetahuan merupkan pembeda manusia dari malaikat. Manusia diperintahkan oleh Allah sebagai khalifah di bumi, hal itu dipertanyakan mengapa manusia yang menjadi pemimpin, padahal manusia senang bertumpah darah dan merusak. Allah menjawab pertanyaan tersebut dengan bertanya kepada malaikat tentang nama-nama benda yang ada di bumi namun malaikat tidak bisa menjawabnya, dan hal itu ditanyakan kembali kepada manusia pertama yaitu adam. Nabi Adam as. dapat mengetahui dan menjabarkannya apa saja benda tersebut, Karena memiliki ilmu pengetahuan. Jadi, ilmu pengetahuan itu harus didalami karena itu lah yang membedakan manusia dengan malaikat dan dengan yang lainnya. Maka, manusia harus menggali keilmuan dengan mempelajari fisika, matematika, biologi, dan lain-lain. Manusia diciptakan untuk menjadi khalifah agar dapat mencari ilmu pengetahuan tentang alam semesta ini dan menjadi khalifah di bumi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun