Mohon tunggu...
Putri MaritoSimanjuntak
Putri MaritoSimanjuntak Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya mahasiswa dari Prodi Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, universitas Palangka Raya saat ini saya sedang menempuh pendidikan disemester 5. saya memiliki hobi yaitu menjelajahi alam.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Transmisi Kebijakan Moneter dan Kebansentralan dalam Stabilitas Ekonomi

13 Oktober 2024   23:29 Diperbarui: 13 Oktober 2024   23:29 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Kebijakan Moneter 

Kebijakan moneter yaitu kebijakan yang ditentukan oleh bank sentral untuk mengontrol jumlah uang yang beredar diperekonomian dan suku bunga, dengan tujuan untuk menjaga stabilitas sistem keuangan dan memaksimalkan kesempatan kerja. Kebijakan ini ditetapkan oleh Lembaga moneter seperti Bank Indonesia (BI) di Indonesia. Tujuan utama kebijakan moneter adalah menjaga stabilitas harga (inflasi) dan mendukung pertumbuhan ekonomi. Instrument yang digunakan oleh bank sentral untuk memulai operasi pasar uang meliputi operasi pasar terbuka, pembayaran surat berharga dimuka, dan persyaratan simpanan perbankan yang minimum.

Transmisi Kebijakan Moneter

Transmisi kebijakan moneter adalag proses dimana kebijakan moneter bank sentrak mempengatuhi kegiatan ekonomi melalui beberapa saluran. Berikut adalah beberapa saluran utama dalam proses pengiriman uang yaitu :

  • Suku bunga, Ketika bank sentral menutuo atau mengurangi suku acuan, hal ini berdampak pada pinjaman suku yang diberikan bank kepada seluruh nasabah, baik perorangan maupun koperasi. Dan karena akibat biaya pinjaman yang lebih rendah, penurunan suku bunga mendorong peningkatan investasi dan konsumsi, tetapi kenaikan suku bunga memiliki efek yang sama.
  • Harga jual aset, yaitu Ketika nilai tukar saham, obligasi dan real estate dapat dipengaruhi oleh nilai tukar. Bank sentral membeli atau menjual obligasi atas perintah pemerintah untuk menyesuaikan jumlah uang yang fluktuatif. Meskipun nilai uang dapat meningkat dengan aset berharga , dari uang dapat menurunkan penjualan aset berharga dan dapat menurun dengan penjualan aset berharga.
  • Cadangan wajib, yaitu kepatuhan terhadap hukum bersifat wajib dapat berdampak terhadap kemampuan bank untuk memberikan pinjaman.
  • Kebijakan kredit dan pembatasan kredit, yaitu kemampuan untuk melaksanakan pelaporab kredit secara khusus untuk tujuan mengidentifikasikan ketersediaan kredit dan untuk mengurangi jumlah kredit yang tersedia untuk bank tertentu.
  • Forward guidance, yaitu panduan yang mengacu pada saran atau pinjaman bank untuk persyaratan pinjaman dimasa mendatang, termasuk pinajman untuk pembelian dimasa mendatang atau pinjaman untuk tujuan lain. Hal tersebut dapat mempengaruhi ekspetasi dipasar.

Beberapa alat dan instrument ini digynakan oleh bank sentral untuk tujuan kebijakan moneter, seperti menjaga stabilitas nilai tukar, mendukung pertumbuhan ekonomi, dan mencapai stabilitas nilai tukar.

Kebanksentralan dalam stabilitas ekonomi dalam stabilitas ekonomi 

Bank sentral memiliki beberapa keunggulan dalam menjaga sistem keuangan negara. Beberapa keuntungan dalam sistem mata uang suatu negara, sedikit alasan utama ini termasuk mengurangi dukungan untuk stabilitas nilai tukar. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu di amati dari bank sentral :

  • Kebijakan Moneter, mengacu pada bank sentral yang telah berkomitmen teguh untuk mengelola dan melaksanakan operasi pasar yang memanfaatkan mata uang, kredit, dan suku bunga.
  • Tata Kelola sistem keuangan, bank sentral juga mengawasi badan pengaturan Lembaga keuangan yang dikenal juga sebagai tata sistem keuangan. Bank sentral juga mengawasi peraturan dan kebijakan otoritas moneter nonbank, komersial, dan asosiasi simpan pinjam dengan tujuan menjaga stabilitas sistem moneter global.
  • Penerbitan mata uang, yaitu bank sentral memiliki efektif untuk menukar dan mengelola mata uang suatu negara. Dengan ini bank sentral menekankan transparansi tentang nilai tukar, alokasi, dan peertukaran mata uang sambil juga memeriksa integritas dan stablilitas mata uang tersebut.
  • Pendukung fiscal, yaitu bank sentral membeli dan jual surat berharga pemerintah dalam operasi pasar terbuka serta dukungan kebijakan fiscal. Daslam hal ini membantu dalam proses anggaran deficit dan menurunkan ambang batas suku bunga.
  • Menjaga stabilitas mata uang nasional, yaitu bank sentral dapat bekerja untuk meningkatkan stabilitas mata uang nasional, bank sentral dapat ,menggunakan valuta asing untuk melakukan penyesuaian nilai tukar mata uang asing atau menggunakan kebijakan  moneter berbasis moneter.
  • Penanganan krisis keuangan, yaitu bank sentral akan bersikap hati – hati dalam menangani krisis keuangan. Hal ini biasanya terjadi Ketika anda memberikan likuiditas ke Lembaga keuangan yang sedang mengalami kesulitan, atau disaat anda menggunakan prosedur yang ketat untuk menyelesaikan situasi yang sulit.
  • Penguatan dan modernisasi sistem pembayaran nasioal, yaitu bank sentral yang berperan aktif dalam bidang ini. Hal ini akan menghaambat transaksi transfer dana, kliring, dan pertukaran dana yang ditransfer. Ini dapat bervariasi tergantung pada struktur ekonomi negara, sistem hukum yang diberikan oleh pemerintah ke bank tersebut.

Kebijakan moneter adalah satu aturan yang ditetapkan oleh bank sentral untuk mengatur jumlah uang yang beredar, suku bunga, dan ketersediaan kredit.  Dengan tujuan mencapai stabilitas harga dan mengurangi gelombang ekonomi yang meningkat. Bank sentral memiliki peran penting dalam sistrem moneter setiap negara. Termasuk kebijakan moneter, menjaga stabilitas sistem, dan memberikan dukungan bagi stabilitas kebijakan moneter.

Transmisi kebijakan moneter merupakan mekanisme yang rumit tetapi esnsial dalam menjaga stabilitas ekonomi. Melalui saluran seperti suku bunga, harga aset, nilai tukae dan ekspetasi inflasi, kebijakan yang diambil oleh bank sentral mempengaruhi aktivitas ekonom rill dan Tingkat inflasi, namun efektivitas transmisi ini sangat tergantung pada kondisi ekonomi global, kepercayaan pasar, dan respons sektor rill terhhadap kebijakan tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun