Mohon tunggu...
Putri maharani
Putri maharani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo! Saya Putri Maharani, saya sedang mengejar impian saya di Universitas Teknologi Digital, di mana saya belajar tentang berbagai konsep manajemen yang relevan dengan era digital saat ini. Saya percaya bahwa tulisan memiliki kekuatan untuk menginspirasi, memotivasi, dan mengubah perspektif. Melalui platform Kompasiana, saya berharap dapat berbagi pemikiran, pengalaman, dan ide-ide yang dapat bermanfaat bagi pembaca lainnya. Mari kita jelajahi bersama perjalanan inspiratif dan pemikiran kritis tentang manajemen, teknologi, dan banyak lagi! Jangan ragu untuk berinteraksi dan berbagi pandangan Anda dengan saya. Mari kita bangun komunitas yang inklusif dan inspiratif di dunia maya. Terima kasih telah bergabung dalam perjalanan ini! ✨

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Persepsi dan Pengalaman Pasien tentang Kualitas Pelayanan

14 Mei 2024   22:10 Diperbarui: 19 Mei 2024   10:55 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Halo pembaca setia Kompasiana!

Apakah Anda pernah berpikir tentang bagaimana persepsi dan pengalaman pasien dapat memengaruhi kualitas pelayanan kesehatan? Dalam tulisan terbaru saya berjudul "Persepsi dan Pengalaman Pasien tentang Kualitas Pelayanan", kita akan membahas persepsi mengenai kualitas pelayanan.

Tulisan ini tidak hanya mengupas pengalaman pribadi tetapi juga mengajak kita semua untuk merenungkan pentingnya pelayanan yang manusiawi dan berkualitas di setiap fasilitas kesehatan.

Kualitas pelayanan kesehatan menjadi perhatian utama dalam sistem kesehatan di Indonesia. Tidak hanya berbicara mengenai fasilitas fisik atau teknologi medis yang canggih, namun lebih dari itu, persepsi dan pengalaman pasien menjadi indikator penting dalam menilai kualitas layanan kesehatan. Persepsi pasien mencerminkan pandangan mereka terhadap kualitas layanan yang diterima, sementara pengalaman pasien meliputi seluruh perjalanan mereka dari awal hingga akhir penerimaan layanan. Kedua aspek ini saling berkaitan dan mempengaruhi kepuasan pasien secara keseluruhan.

PERSEPSI

Persepsi menjadi elemen psikologis yang signifikan bagi manusia dalam merespons berbagai faktor dan manifestasi di sekitarnya. Konsep persepsi mencakup aspek internal dan eksternal dengan definisi yang bervariasi menurut berbagai ahli. Meskipun variasi definisi, pada dasarnya persepsi memiliki makna yang serupa. (Sunyoto & Burhanudin, 2015) Mengemukakan bahwa Persepsi merupakan sebuah proses kognitif yang kompleks dimana individu secara aktif memilih, mengatur, dan memberikan makna terhadap berbagai rangsangan yang diterima dari lingkungan sekitarnya. Proses ini melibatkan penyaringan informasi yang masuk, pengaturan data agar dapat dipahami, serta interpretasi terhadap rangsangan tersebut berdasarkan pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki. Melalui persepsi, seseorang dapat membentuk pemahaman dan pandangan tentang dunia di sekitar mereka, memungkinkan mereka untuk merespons secara efektif terhadap situasi yang dihadapi.  

Dalam istilah teknis, persepsi dapat didefinisikan sebagai respons langsung terhadap informasi atau proses di mana seseorang memahami berbagai hal melalui penggunaan indra. Secara psikologis, dalam kamus besar psikologi, persepsi dijelaskan sebagai suatu proses pengamatan individu terhadap lingkungannya dengan memanfaatkan indera yang dimilikinya, sehingga individu menjadi sadar akan segala hal yang ada di sekitarnya.

Dalam buku "Persepsi" karya (Fahmi, 2020), dijelaskan bahwa pembentukan persepsi positif dan negatif akan memiliki dampak signifikan terhadap tindakan, keputusan, dan arah hidup seseorang. Ketidakmampuan dalam mengelola persepsi dapat menyebabkan persepsi itu sendiri mengendalikan pikiran individu. Penilaian yang dilakukan oleh orang lain terhadap kita merupakan hasil perbandingan dan pembentukan persepsi antara apa yang terdapat dalam diri mereka dengan apa yang mereka amati dalam diri kita. Persepsi yang salah yang dibentuk oleh orang lain sejak masa kecil dapat menjadi pola berbahaya yang menetap dalam kehidupan selanjutnya.

Mutmainnah dalam (Sabarini , et al., 2021) menyatakan bahwa Persepsi adalah cara kita menginterpretasikan atau mengerti pesan yang telah diproses oleh sistem inderawi kita. Dengan kata lain persepsi adalah proses memberi makna pada sensasi. Proses persepsi didahului oleh proses sensasi. Sensasi merupakan tahap awal dalam penerimaan informasi. Sensasi berasal dari kata sense, yang artinya alat indra yang menghubungkan organisme dengan lingkungannya. Sensasi adalah proses menangkap stimuli melalui alat indra. Proses sensasi terjadi saat alat indra mengubah informasi menjadi impuls-impuls saraf yang dimengerti oleh otak. Dengan ,melakukan persepsi, manusia memperoleh pengetahuan baru. Persepsi mengubah sensasi menjadi informasi. 

Dari berbagai pengertian yang telah diuraikan, dapat disimpulkan bahwa persepsi adalah proses penting dalam menginterpretasikan dan memberikan arti pada rangsangan atau stimulus yang diterima oleh panca indera manusia. 

Persepsi tidak hanya melibatkan penerimaan stimulus, tetapi juga melibatkan penafsiran, pengaturan, dan interpretasi atas sensasi yang diterima. Selain itu, persepsi dipengaruhi oleh berbagai faktor internal dan eksternal, seperti pengalaman, kebutuhan, penilaian, informasi sekitar, serta faktor-faktor psikologis lainnya. Kesimpulannya, persepsi adalah suatu proses yang rumit yang memungkinkan individu untuk memahami lingkungan sekitarnya dan memberikan tanggapan yang tepat terhadapnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun