Mohon tunggu...
Putri Indah Lestari
Putri Indah Lestari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Geografi , FISIP-ULM Angkatan 2021

Universitas Lambung Mangkurat

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Frame Text Jenis Kewirausahaan yang Ada di Kota Makassar

2 September 2024   08:00 Diperbarui: 2 September 2024   08:09 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tabel Frame Text Kewirausahaan/Dok. pri

1. Bakpia "Bakples

  • Jenis Kewirausahaan : Kewirausahaan Informal merujuk pada kegiatan wirausaha yang dilakukan secara tidak resmi, sering kali tanpa pendaftaran formal atau izin usaha dari pemerintah. Jenis kewirausahaan ini biasanya melibatkan skala usaha yang kecil, dengan modal yang terbatas, dan memanfaatkan sumber daya yang ada di sekitar lingkungan rumah. Kewirausahaan informal sering ditemukan dalam komunitas-komunitas lokal dan berperan penting dalam mendukung ekonomi masyarakat setempat.
  • Penjelasan : Usaha yang dibuat adalah produksi bakpia, yang dinamai "Bakpels". Bakpia adalah makanan ringan tradisional Indonesia yang dibuat dari bahan dasar kacang hijau dengan gula, dibungkus dengan adonan tepung, dan dipanggang hingga matang. Pada awalnya, bakpia merupakan kue yang terbuat dari adonan tepung terigu dan lemak, lalu dipanggang hingga menghasilkan tekstur yang renyah dan berlapis-lapis. 
  • Dalam program ini, para peserta pelatihan diajarkan cara membuat bakpia dengan berbagai variasi isi, seperti coklat beng-beng dan ubi talas, sebagai inovasi untuk menambah daya tarik produk di pasar yang terus berubah. Tujuan dari usaha ini adalah untuk:
  • Mengembangkan Kewirausahaan Informal: Memberikan keterampilan pembuatan bakpia kepada masyarakat, yang dapat dilakukan di rumah dengan modal kecil, sehingga dapat meningkatkan pendapatan keluarga.
  • Memperkuat Usaha Kecil Menengah (UKM) Lokal: Dengan mengajarkan teknik pembuatan dan inovasi dalam produk bakpia, diharapkan dapat memperkuat UKM lokal di Kota Makassar dan meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.
  • Meningkatkan Daya Saing Produk Lokal: Inovasi dalam pembuatan bakpia dengan berbagai varian isi bertujuan untuk menyesuaikan dengan selera konsumen yang beragam, sehingga produk dapat lebih bersaing di pasar lokal maupun nasional.
  • Dengan demikian, kewirausahaan informal ini tidak hanya mencakup produksi makanan tradisional tetapi juga mengintegrasikan elemen inovasi produk dan strategi bisnis sederhana untuk meningkatkan perekonomian komunitas setempat.

2. Rempeyek Daun Kelor "Peylor"

  • Jenis Kewirausahaan : Kewirausahaan Berbasis Produk Inovatif : ewirausahaan berbasis produk inovatif adalah jenis usaha yang berfokus pada pengembangan produk baru atau modifikasi produk yang sudah ada dengan tujuan untuk memberikan nilai tambah dan memenuhi kebutuhan pasar. Dalam hal ini, usaha yang dibuat adalah pengolahan daun kelor menjadi rempeyek dengan beberapa inovasi
  • Inovasi Produk: Menggabungkan daun kelor, yang dikenal kaya akan nutrisi, ke dalam rempeyek adalah inovasi produk yang menarik. Rempeyek daun kelor ini tidak hanya menawarkan rasa dan tekstur yang unik tetapi juga manfaat kesehatan yang lebih besar dibandingkan dengan rempeyek tradisional.
  • Diversifikasi Produk: Dengan menciptakan variasi baru dalam bentuk rempeyek, produk ini memberikan pilihan baru kepada konsumen yang mencari camilan yang lebih sehat. Ini juga memperkenalkan penggunaan baru daun kelor di luar hidangan tradisional seperti sayur bening, yang membuatnya lebih menarik dan relevan di pasar saat ini.
  • Pengembangan Merek dan Pemasaran: Dengan menciptakan merek "PEYLOR" untuk rempeyek daun kelor, usaha ini juga menunjukkan aspek inovasi dalam branding dan pemasaran, yang penting untuk meningkatkan daya tarik produk di pasar yang kompetitif.
  • Penjelasan : Rempeyek adalah camilan tradisional Indonesia yang biasanya dibuat dari tepung beras dan berbagai bahan lainnya seperti kacang tanah atau ikan teri, yang digoreng hingga renyah. Inovasi yang dilakukan dalam proyek ini adalah menggunakan daun kelor (Moringa oleifera) sebagai salah satu bahan utama dalam pembuatan rempeyek.
  • Produk yang dibuat:
  • Rempeyek Daun Kelor: Rempeyek yang terbuat dari campuran tepung beras, tepung tapioka, telur, dan daun kelor, serta bumbu-bumbu lainnya seperti bawang putih, kemiri, ketumbar, kunyit, dan daun jeruk. Daun kelor digunakan untuk memberikan nilai tambah pada camilan ini karena dikenal kaya akan nutrisi seperti vitamin, mineral, dan antioksidan yang bermanfaat bagi kesehatan.

3 .  Keripik Pisang Rasa "KRISANGRA"

  • Jenis Kewirausahaan : 
  • Kewirausahaan Komersial:
    • Dari segi komersial, produk ini ditujukan untuk menghasilkan keuntungan dengan memenuhi kebutuhan pasar akan camilan yang terjangkau dan lezat.
    • Usaha ini juga memperkenalkan inovasi rasa baru pada keripik pisang, yang menjadikannya lebih kompetitif di pasar dan lebih menarik bagi konsumen. Inovasi produk ini bertujuan untuk meningkatkan penjualan dan menarik lebih banyak konsumen.
  • Produk yang dibuat: 
  • Keripik Pisang Rasa (KRISANGRA) adalah produk makanan ringan yang terbuat dari pisang kepok yang diiris tipis dan digoreng hingga renyah. Produk ini diberi tambahan berbagai rasa atau topping untuk memberikan variasi rasa yang menarik bagi konsumen. Beberapa varian rasa yang dibuat di antaranya adalah:
    1. Rasa Coklat - Keripik pisang dilumuri dengan coklat cair.
    2. Rasa Susu Keju - Keripik pisang dilumuri dengan susu kental manis dan ditaburi keju parut.
    3. Rasa Pedas Balado - Keripik pisang ditaburi bubuk balado untuk memberikan rasa pedas.
  • Produk ini juga dikemas dengan baik menggunakan kemasan pouch plastik yang diberi label agar lebih menarik bagi konsumen dan memiliki daya tarik pasar yang lebih tinggi.

4. Pengolahan Buah Naga Kelompok Bulo (Badan Usaha Lorong) Teratai Putih

Produk yang Dibuat:

  1. Selai Buah Naga:
    • Bahan Utama: Daging buah naga.
    • Proses Pembuatan: Daging buah naga dihancurkan dengan cara diulek (tidak diblender) agar teksturnya tetap terasa. Setelah itu, dimasak dengan air gula putih sampai mengental, lalu ditambahkan air jeruk lemon. Selai ini memiliki rasa yang mirip dengan selai stroberi dan menjadi produk yang paling disukai oleh masyarakat karena mudah dibuat dan rasanya yang enak.
  2. Mie Buah Naga:
    • Bahan Utama: Daging buah naga, tepung terigu, tepung tapioka, minyak goreng, air, dan garam.
    • Proses Pembuatan: Daging buah naga dihancurkan dengan blender dan dicampur dengan bahan-bahan lain. Campuran tersebut kemudian digiling menggunakan mesin penggiling mie. Mie yang dihasilkan direbus dan siap dikonsumsi. Pembuatan mie buah naga lebih menantang karena membutuhkan alat yang tepat dan takaran adonan yang sesuai.
  3. Keripik Kulit Buah Naga:
    • Bahan Utama: Kulit buah naga.
    • Proses Pembuatan: Kulit buah naga dipisahkan dari dagingnya, dibersihkan, dan dipotong sesuai selera. Kemudian, direndam dalam larutan air gula, garam, dan kapur selama beberapa jam, dijemur hingga kering, dan digoreng hingga matang. Produk ini memerlukan proses yang lebih lama dan perhatian lebih pada tahap perendaman dan pengeringan untuk menghindari hasil yang pahit atau terlalu keras.

Jenis Kewirausahaan : Kewirausahaan Komunitas:

  • Fokus dari kewirausahaan komunitas adalah pada pengembangan ekonomi lokal dan peningkatan kesejahteraan komunitas. Kegiatan pengolahan buah naga yang dilakukan oleh Kelompok Badan Usaha Lorong (BUlo) Teratai Putih adalah contoh nyata dari kewirausahaan komunitas. Mereka bekerja sama untuk mengembangkan produk-produk berbasis buah naga yang dapat dipasarkan, sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan anggota kelompok dan komunitas sekitar.

Tabel Frame text kewirausahaan/dok. pri
Tabel Frame text kewirausahaan/dok. pri

5. Budidaya Jamur

Produk utama yang dihasilkan oleh UMKM ini adalah:

  1. Jamur Segar: Jamur yang dibudidayakan secara lokal dan dijual dalam kondisi segar kepada konsumen atau pedagang perantara.
  2. Produk Olahan Jamur: Selain menjual jamur segar, beberapa UMKM mungkin juga mengolah jamur menjadi berbagai produk makanan, seperti keripik jamur, jamur goreng, atau produk olahan lainnya yang memiliki nilai tambah lebih tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun