Mohon tunggu...
Putri Lestari
Putri Lestari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seorang pencinta kata-kata dan cerita. Hobi utama saya adalah membaca, di mana saya dapat terlempar ke dunia berbeda dan menjelajahi pikiran orang lain melalui halaman-halaman buku. Saat membaca, saya suka menemukan keindahan dalam setiap kalimat dan mengeksplorasi sudut pandang yang berbeda. Dari fiksi ilmiah hingga sastra klasik, saya menikmati berbagai genre yang memperluas wawasan dan membawa saya ke petualangan tak terduga. Dalam dunia digital, saya senang berbagi pengalaman membaca dan menonton film melalui ulasan dan artikel daring. Saya menulis tentang rekomendasi buku, ulasan film, dan kadang-kadang merangkum tema-tema menarik yang muncul dari karya-karya tersebut. Saya berharap dapat menginspirasi orang lain untuk menjelajahi dunia kata-kata dan gambar bergerak.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Implementasi Ajaran Taman Siswa UMKM Teh Bersudara

2 Januari 2024   23:23 Diperbarui: 3 Januari 2024   08:03 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam konteks Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) seperti Teh Bersaudara, sistem kompensasi manajemen memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan antara kebutuhan perusahaan dan motivasi karyawan. Kompensasi manajemen mencakup berbagai elemen yang tidak hanya mencakup gaji, tetapi juga bonus, tunjangan, dan insentif lainnya.  Selain aspek keuangan, kompensasi manajemen dalam Teh Bersaudara juga dapat melibatkan bentuk non-finansial, seperti pengakuan atas pencapaian, peluang pengembangan keterampilan, dan promosi.

Latar belakang usaha kecil Teh Bersaudara melibatkan sejumlah faktor yang menginspirasi pendiri yaitu ingin memenuhi kebutuhan sehari-hari karena pemilik mengetahui bahwa modal awal untuk mebangun usaha tersebut tidak memakan banyak biaya. Pemilik melihat banyak masyarakat yang menyukai minuman teh karena minuman ini salah satu minuman yang sehat untuk di konsumsi. Di lihat dari situasi saat ini yang memiliki cuaca yang panas, sehingga pemilik memiliki ide untuk berjualan es teh bersaudara.

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Teh Bersaudara menghadapi tantangan dan peluang yang kompleks dalam lingkup industri teh. Analisis situasi mendalam mencakup pemahaman mendalam tentang pasar dan persaingan, dimulai dari identifikasi ukuran pasar dan tren konsumen hingga analisis pesaing dalam industri teh. Evaluasi portofolio produk dan layanan menjadi fokus utama, dengan penilaian keunggulan kompetitif dan respon pelanggan terhadap kualitas produk. Aspek sumber daya manusia turut menjadi pertimbangan dengan menganalisis keterampilan karyawan, kesejahteraan mereka, dan kontribusi mereka pada kualitas produk dan layanan. Dari sisi keuangan, fokus pada laba, arus kas, dan struktur biaya penting untuk memastikan keberlanjutan bisnis.

Implementasi dengan ajaran Tamansiswa yaitu Tri Pantangan -- Kekuasaan, Keuangan, Kesusilaan usaha Teh Bersaudara ini dapat dikelola dengan berpegang teguh pada nilai-nilai Tri Pantangan menurut ajaran Ki Hadjar Dewantara, yaitu Kekuasaan, Keuangan, dan Kesusilaan. Dalam aspek Kekuasaan, dianjurkan untuk membangun struktur organisasi yang demokratis, di mana setiap anggota tim dapat berpartisipasi dalam pengambilan keputusan dan dihargai tanpa memandang status atau posisi. Dalam hal Keuangan, penting untuk menerapkan praktik keuangan yang transparan dan jujur, menghindari tindakan tidak etis yang dapat merugikan pihak-pihak terkait. Dalam konteks Kesusilaan, bisnis es teh sebaiknya berkomitmen pada integritas dan moralitas, memilih bahan baku berkualitas tinggi dan aman untuk konsumsi. Pendidikan dan pengembangan karyawan juga menjadi fokus, memberikan kesempatan bagi mereka untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan. Aspek keberlanjutan juga perlu diperhatikan, baik dalam operasional bisnis maupun dalam pemilihan bahan baku dan pengemasan. Pemberdayaan masyarakat lokal melalui kerja sama dengan petani teh atau dukungan pada program pendidikan di wilayah sekitar bisnis menjadi langkah positif. Dengan menerapkan saran-saran ini, usaha es teh dapat tumbuh secara berkelanjutan sambil tetap menghormati prinsip-prinsip Ki Hadjar Dewantara yang mencerminkan kearifan lokal dan etika dalam berbisnis.

Penulis: Osfalda Katarina Putri Endo dan Marleny Shintia Ndamunamu 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun