Literasi adalah kemampuan untuk membaca, menulis dan membangun komunikasi. Membaca salah satu kegiatan dalam berliterasi. Membaca merupakan keterampilan dalam proses pembelajaran karena membaca siswa dapat memperoleh berbagai sumber informasi.
Literasi dapat menjadi sarana bagi siswa dalam mengenal dan memahami ilmu yang didapatkan di sekolah yang memiliki manfaat untuk meningkatkan nilai mata pelajaran dan meningkatkan kreativitas siswa dalam berpikir. Melalui membaca siswa dapat menyerap pengetahuan yang bermanfaat bagi kehidupannya.
Literasi merupakan keterampilan penting bagi hidup. Psoses pendidikan begantung pada kemampuan dan kesadaran literasi. Literasi yang tertanam dalam diri siswa memengaruhi tingkat keberhasilan.
Literasi memerlukan dorongan dan motivasi yang tinggi, karena sangat lemahnya minat pembaca. Kurangnya minat literasi tentu akan berdampak buruk pada kemajuan bangsa dan negara Indonesia. Dalam dunia pendidikan minat baca siswa sangat rendah. Â Hal ini disebabkan oleh berbagai hambatan seperti; Â perpustakaan sekolah yang kurang memadai, Â kurangnya buku dan sumber bacaan, lingkungan yang tidak mendukung, guru dan orang tua kurang mendorong siswa untuk rajin membaca, siswa kecanduan game sehingga malas untuk membaca, dan siswa kurang aktif dalam membaca. Para siswa lebih banyak menghabiskan waktunya untuk bermain daripada membaca buku.
Maka dari itu Gerakan Literasi Sekolah (GLS) yang menjadi salah satu langkah  pemerintah dalam menumbuhkan minat baca. Gerakan Literasi Sekolah merupakan kegiatan yang bersifat partisipatif dengan melibatkan warga sekolah. Gerakan Literasi Sekolah ini bertujuan untuk membangun karakter siswa agar lingkungan sekolah menjadi lingkungan pembelajaran sepanjang hayat dengan membudayakan membaca atau berliterasi. Hal ini sangat penting untuk meningkatkan kemampuan agar dapat merubah hidup ke arah yang lebih baik. Gerakan Literasi sekolah ini wajib dilaksanakan karena minat baca yang masih tergolong rendah. Bisa menjadi wadah untuk menumbuhkan strategi membaca, sehingga keberlanjutan pembelajaran bisa selalu dihadirkan.
Literasi yang baik dapat mengasah kemampuan untuk menjadi beripikir secara kritis, kreatif, inovatif serta menumbuhkan budi pekerti siswa. Keterampilan berliterasi juga dapat mendorong siswa untuk bisa memahami informasi secara reflektif, analitis dan krisis. Oleh karena itu, bagi generasi muda harus sudah mulai menerapkan budaya membaca atau literasi.
Literasi bisa menjadi salah satu cara yang dapat dilaksanakan di sekolah saat ini. Guru juga dapat menggiatkan literasi di dalam sekolah. Literasi di sekolah dapat dilakukan dengan cara guru dapat mengadakan literasi  sebelum pelajaran dimulai dengan memberikan waktu 10-15 menit. Perpustakaan sekolah dapat menambahkan  dan mengisi buku yang lebih menarik dan lengkap.  Memperbaiki tatanan buku dalam perpustakaan.  Membentuk komunitas membaca. Membudayakan kegiatan membaca di sekolah. Literasi sekolah harus dijalankan secara berkelanjutan. Disesuaikan oleh perkembangan siswa  berdasarkan karakteristiknya..
Pentingnya literasi dapat mempengaruhi tingkat keberhasilan dan kemampuan siswa untuk  memahami informasi secara jelas. Penguasaan literasi ini penting dalam mencapai kesuksesan. Dengan berliterasi siswa dapat mengembangkan wawasan seluas mungkin sehingga, semakin bertambahnya wawasan maka harapan bagi siswa dapat membawa dunia pendidikan Indonesia lebih maju. Kesenangan siswa pada buku akan senantiasa tercemin pada kemampuan literasinya.
Pentingnya kesadaran literasi sangat mendukung keberhasilan siswa dalam menangani berbagai persoalan. Melalui kegiatan literasi siswa akan terbiasa membaca dan menambah informasinya.
Oleh karena itu, kunci dalam meningkatkan produktivitas bangsa adalah terletak pada keberhasilan kita dalam meningkatkan literasi. Marilah kita semua merubah pola belajar dengan memperbanyak literasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H