Jember -- semenjak memasuki bulan ramadhan tahun ini, Pemerintah Jember melakukan inovasi dengan menyelenggarakan Pasar Murah di pusat Kota Jember yaitu Alun Alun Jember yang akan dilaksanakan selama sebulan penuh. Hal ini dilakukan Pemerintah Jember dengan tujuan untuk menggerakkan roda perekonomian daerah. Menilik dari kegiatan sebelumnya yang berjalan sangat sukses dengan menggunakan ide yang sama  yaitu mengadakan pasar murah dengan konsep nonton bareng jelang piala dunia Qatar yang diselenggarakan tepatnya pada tanggal 20 november hingga 18 desember tahun lalu.
Tentu hal ini menimbulkan respon positif di kalangan masyarakat. Sebab sejak penyelenggaraan event nonton bareng piala dunia di Alun-alun Jember akhir tahun llau, terdapat banyak perubahan yang terjadi. Salah satunya yaitu, penaataan ruang di sekitar alun alun Jember semakin rapi, karena semua UMKM yang dulunya berjualan di trotoar hingga di pinggir jalan raya, kini telah dialihkan ke dalam Alun-alun Jember.
Sehingga, fenomena ini menjadi topik yang menarik untuk kita bahas, apa sajakah dampak ekternalitas yang timbul dari penyelenggaraan pasar murah di Jember ini.
Namun sebelum membahas lebih lanjut, tentu terlebih dahulu harus dijelaskan definisi dari eksternalitas itu sendiri.
Apa sih yang dimaksud Eksternalitas ekonomi?
Menurut Gregory Mankiw (2018) eksternalitas merupakan dampak yang timbul akibat tindakan yang dilakukan seseorang terhadap pihak lain tanpa adanya kompensasi yang disediakan oleh pembuat eksternalitas. Contoh simple penerapan untuk mempermudah pemahaman akan makna dari eksternalitas ini, yaitu Ketika seseorang berkendara, timbulkan asap kendaraan yang membuat orang di sekitar menjadi sesak.
Pengamatan dampak eksternalitas dari setiap kegiatan tentu sangat penting dilakukan untuk memberikan pandangan dari segala kemungkinan yang dapat terjadi Ketika menyelenggarakan suatu kegiatan.
Tak terkecuali terhadap penyelenggaraan pasar modal ini. Terdapat dua sisi dampak eksternalisasi yang timbul dari kegiatan ini. Yang pertama, dari sisi positif. Tentu pemerintah tidak akan membuat sebuah event event yang nantinya malah menimbulkan lebih banyak kerugian daripada keuntungan yang didapat. Yang paling utama dan dampak yang paling dirasakan tentunya kemajuan di bidang ekonomi. Pemanfaatan alun-alun yang merupakan barang public sebagai ruang untuk mengadakan pasar murah ini merupakan Tindakan yang sangat cemerlang. Hal ini memungkinkan adanya pemanfaatan barang public secara maksimal. Karena seperti yang kita ketahui bahwa banyak sekali kasus taman kota dan RTH yang terbengkalai dikarenakan sedikit masyarakat yang tertarik untuk berkunjung. Padahal esensi dibangunnya barang public ini untuk kesejahteraan masyarakat Bersama. Sehingga tiadalah guna pembangunan fasilitas public yang melimpah untuk menunjang kehidupan masyarakat jika masyarakatnya sendiri tidak tertarik untuk memanfaatkannya. Yang ada, malah timbul pemborosan dana APBD untuk hal-hal yang tidak bermanfaat.
Kemudian Ekternalitas positif kedua yang timbul dari adanya pasar modal ini yaitu pembentukan citra kota. Pembentukan citra kota ini merupakan salah satu dampak dengan jangka Panjang. Citra kota sangatlah penting dalam mengenalkan sebuah kota di kalangan luas. Sehingga secara tidak langsung, dibentuknya pasar murah ini merupakan salah satu upaya pemerintah mengenalkan kota Jember pada masyarakat luar.
Banyak sekali sisi positif yang timbul dari pasal murah ini. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa terdapat eksternalitas negatif dari pasar murah ini. Ekternalitas negative sendiri merupakan kebalikan dari eksternalitas positif, yang berarti adanya kerugian mutlak yang tidak dapat dihindari masyarakat dari dibentuknya pasar murah ini. Salah satunya adalah polusi udara. Meningkatnya jumlah masyarakat yang mengunjungi pasar murah ini juga meningkatka jumlah pengendara di sekitar area Alun-Alun Jember. Dengan meningkatnya volume kendaraan di waktu yang bersamaan ini juga meningkatkan polusi udara yang menyebabkan berbagai masalah seperti sesak napas. Peningkatan  polusi udara ini juga berdampak pada tingkat kehigienisan barang dagangan UMKM khususnya bagi pedagang makanan. Kemudian adapun dampak negative lainnya seperti polusi suara. Hal ini ditimbulkan dari berbagai macam suara yang bervolume tinggi. Tentunya, polusi suara ini tidak dapat dihindari, yang menyebabkan ketidak nyamanan bagi masyarakat yang tinggal disekitar Alun-Alun Jember.
Tidak ada satupun kegiatan yang tidak menimbulkan dampak negatif. Mungkin penyelenggaraan pasar murah ini juga telah dianalisa dan ternyata dampak positif yang timbul dari kegiatan ini lebih mendominasi daripada dampak negatifnya. Sehingga, penulis sebagai warga lokal merasa senang dengan adanya pasar murah ini. Â Â