"Pendataan ini dilakukan untuk mengetahui kemiskinan ekstreme. Selain itu untuk mencari cara menangani masalah ini," tutur Bupati Jember.
Pendataan yang dibantu oleh sekitar empat ribu petugas itu nantinya akan dimulai dari tanggal 14 oktober hingga 15 november 2022.
Selain itupula, Adapun upaya pencegahan yang dilakukan kota Jember dalam mencegah pelonjaka angka kemiskinan yakni mencegah perkawinan dini. Masalah ini turut menjadi sorotan bagi pemerintah Jember karena tak dapat dipungkiri bahwa pernikahan dini menjadi penyumbang besar dalam kenaikan angka kemiskinan.
Mengapa bisa begitu?
Hal ini terjadi karena adanya pernikahan dini lebih banyak menimbulkan dampak buruk daripada dampak baiknya. Seperti contohnya pernikahan dini menjadi penyumbang besar angka kekerasan dalam rumah tangga atau KDRT, angka kematian ibu dan anak serta stunting.Â
Meraka yang menikah diusia dinipun tentu kebayakan belum paham betul mengenai masalah Kesehatan reproduksi dan seksual serta minimnya pengetahun seputar problem sosial ekonomi yang akan mereka hadapi. Mereka yang menikah dini pun tentu merelakan Pendidikan mereka sehingga terjadilah penurunan tingkat generasi milenial yang cerdas, dan tentu itu akan sangat berpengaruh pada perkembangan negara ini.
Sehingga, perlu kita sadari bahwa masalah kemiskinan ini perlu kita tanggapi dengan serius, butuh aksi yang tepat dalam mencegah masalah ini. Baik dari pihak pemerintah dan masyarakat umum, kita semua harus saling membantu dalam mewujudkan negara yang bebas dari kemiskinan.
Mungkin itu saja yang dapat disampaikan. Informasi didapat dari berbagai sumber. Mohon maaf bila ada kesalahan dan penyampaian informasi. Terima kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H