Mohon tunggu...
Putri KhumairokAzkiyah
Putri KhumairokAzkiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Science and technology

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Kontribusi Mahasiswa sebagai Promotor Pendidikan dalam Rangka Mencetak Generasi Emas dan Kompetitif di Masa Mendatang

16 Mei 2022   09:16 Diperbarui: 16 Mei 2022   09:19 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kompetensi seorang guru merupakan kunci utama dalam melahirkan lulusan terbaik yang mapu bersaing di era ekonomi global. Bukan hanya dari sisi intelektualnya saja, seorang guru harus membimbing anak didiknya menjadi generasi penurus bangsa yang berkarakter, berbudaya, berwawasan luas, berpikir rasional dan kritis, serta mampu menguasai arus perkembangan teknologi. 

Tenaga pendidik yang tidak segera meningkatkan kompetensi di bidang komunikasi dan teknologi tentu akan tertatih-tatih dalam mengejar daya kritis dan kompetensi yang dimiliki oleh "Generasi Z" bahkan generesi mendantang. 

Profesi menjadi seorang guru seharusnya tidak hanya dimuliakan dalam kata-kata mutiara belaka, melainkan harus dengan rasa tanggung jawab yang tinggi dalam mengemban kewajiban mengamalkan isi konstitusi negara yakni mencerdaskan anak bangsa.

Seperti yang kita ketahui selama ini, apabila terdapat ketimpangan pada tingkat intelektualitas bangsa maka yang menjadi objek sorotan adalah murid. Padahal seorang lulusan terbaik akan lahir dari seorang pengajar yang baik. 

Ibarat mengolah suatu produk, jika bahan bakunya sudah berkualitas namun penanganan bahan baku tersebut tidak tepat atau orang yang melakukan penanganan tersebut tidak kompeten maka besar kemungkinan bahan baku berkualitas tersebut justru akan rusak dan nilai jualnya menjadi rendah. 

Lain halnya ketika bahan baku tersebut dalam kategori biasa saja namun ketika diolah oleh seorang yang kompeten tentu akan menghasilkan produk bernilai jual tinggi. Demikian pula dengan seorang murid, ketika saat ini hendak melanjutkan pendidikan mereka dituntut untuk memiliki kompetensi yang mempuni terlebih dahulu. 

Pertanyaannya mengapa hanya dari sisi muridnya saja, padahal kunci utama lahirnya generasi intelektual yang berkualitas tinggi ditentukan oleh peran seorang pendidik yang kompeten. Dalam hal ini, tenaga pendidik dituntut untuk menghasilkan output berkualitas di bidang pendidikan berupa lulusan yang berkarakter, berbudaya, dan mampu bersaing baik dikancah nasional maupun internasional.

Namun, pada praktiknya yang patut menjadi keprihatinan kita saat ini adalah profesi seorang guru di Indonesia acap kali menjadi profesi sampingan dengan pendapatan seadanya, sehingga tidak heran banyak diantara mereka yang tidak fokus pada tujuan mencerdaskan anak bangsa karena mereka harus membagi waktu dan prioritas mereka untuk kegiatan lainnya.

Sebenarnya hal tersebut tidak jadi masalah, namun yang menjadi poin penting adalah membuka mindset baru terkait figure profesi guru yang telah terjamin kesejahteraannya oleh pemerintah. Kebijakan pemerintah hendaknya bukan hanya terpaku dalam peningkatan fasilitas sarana prasarana di bidang pendidikan saja, melainkan pemerintah seharusnya mampu memberikan jaminan mutu pendidikan dengan menyediakan tenaga pendidik yang kompeten.

Dalam hal ini, mahasiswa selaku generasi penurus bangsa yang lekat dengan julukan sebagai agent of change memiliki peranan penting sebagai pelaku penggerak kemajuan di bidang pendidikan. Sebagai generasi terdidik, mahasiswa diharapkan mampu menciptakan era kejayaan bangsa Indonesia melalui peningkatan mutu pendidikan. 

Menyandang gelar sebagai seorang mahasiswa berarti kita siap untuk memegang tongkat estafet pemimpin bangsa di masa mendatang. Untuk mendukung proses kemajuan sektor pendidikan sebagai bentuk realisasi tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) mahasiswa memiliki beberapa peranan penting diantaranya sebagai berikut:

  1. Sebagai insan cendikia mahasiswa harus mampu bertindak sebagai fasilitator dan motivator yang mampu memberi suplai dukungan penyedia tenaga pendidik yang berkompeten.
  2. Mahasiswa harus mampu mengangkat citra pendidikan dengan memberikan solusi terkait pemecahan masalah di dunia pendidikan.
  3. Mahasiswa berperan sebagai planner yakni dengan cara menyusun program kerja yang terlaksana secara maksimal dan efisian.
  4. Mahasiswa dituntut untuk mampu menciptakan solusi pembaharuan berkenaan dengan pola pembelajaran berupa metode mengajar, media pembelajaran, serta alat evaluasi penunjang pendidikan lainnya.
  5. Mahasiswa harus mempunyai capable personal yakni memiliki kecakapan, wawasan luas, serta keterampilan dalam menyampaikan ilmu yang dimilikinya.
  6. Mahasiswa bertindak sebagai developer yakni bersedia untuk terus mengmbangkan ilmu pengetahuan dan berkomitmen dalam menularkan ilmunya kepada orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun