Mohon tunggu...
Emy Putri Alfiyah
Emy Putri Alfiyah Mohon Tunggu... Lainnya - So many thing in the world

Pecandu kata

Selanjutnya

Tutup

Beauty

Daster, Why Not?

6 Agustus 2020   12:13 Diperbarui: 6 Agustus 2020   12:15 406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di hari terakhir dalam pekan ASI sedunia, masih hangat untuk diperbincangkan hal yang berkaitan dengan kehidupan seorang ibu. Perempuan yang berubah status menjadi ibu, otomatis berubah pula peran baru yang diembannya. Segala pekerjaan rumah tangga, hingga keperluan suami, anak serta hal-hal kecil tentang dunia rumah tangga melekat menjadi dunianya. Hingga dunianya yang dulu ia lakukan sebelum menjadi seorang ibu sedikit demi sedikit telah bergeser.

Seorang ibu ketika dirumah sangat identik dengan baju kebesarannya, yaitu dikenal dengan nama daster. Daster berasal dari bahasa Inggris duster yang artinya pakaian longgar. Kemudian kata duster diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi daster. Dalam dunia mode daster kini dikenal dengan kata homedress atau para perempuan menyebutnya homey dress. Nama keren daster yang disebut homey dress menjadikan keberadaan daster sedikit mengalami modernisasi.

Meski daster mengalami perubahan penyebutan, keberadaannya sudah menjadi sahabat para perempuan ketika di rumah, bagi seorang ibu utamanya. Daster menjadi busana ternyaman terutama pada saat musim panas. Daster yang kebanyakan berbahan dasar kain katun ini menjadi busana andalan untuk melakukan pekerjaan di rumah, bahkan untuk tidur atau santai di rumah. Ciri kain katun yang jatuh, adem dan mudah menyerap keringat adalah salah satu alasan para ibu memburu daster.

Oleh karena itu, tak heran pabrik konveksi, bahkan designer hingga penjual pakaian menggeruduk pasaran untuk memproduksi daster. Harga daster juga cukup terjangkau mulai Rp. 30.000 hingga Rp. 100.000-an. Perawatan daster pun terbilang cukup mudah, tanpa disetrika daster tetap nyaman untuk dipakai.

Daster yang bersifat adem dan longgar menjadikan para ibu bebas gerak dan fleksibel. Maka tak heran daster adalah busana yang wajib dimiliki setiap ibu yang dituntut dengan berbagai pekerjaan rumah tangga dan butuh keahlian untuk cekatan melakukan segala aktivitas harian di rumah. Bahkan banyak perempuan sudah membuktikan, bahwa memakai daster itu anti-ribet, dibanding memadupadankan pakaian lainnya yang terkadang membutuhkan waktu berjam-jam.

One Set. Dok. pribadi
One Set. Dok. pribadi
Eksistensi daster sebagai fashion perempuan bukan hanya dimiliki para ibu. Karena perkembangan fashion satu ini telah merombak model dan motif yang bervariasi. Mulai motif batik, etnik, garis, bunga, kartun hingga dengan tambahan ruffle atau rempel menjadikan daster terkesan unik.

Untuk pilihan model mulai daster dengan lengan atau tanpa lengan, daster model kelelawar, daster panjang sampai mata kaki atau lutut, daster non busui atau busui friendly hingga dibentuk seperti gamis sudah banyak ditemui di pasaran. Perkembangan daster baru-baru ini pun mengeluarkan daster terbaru dengan bentuk one set, yaitu satu set atasan dan bawahan berupa baju dan celana. Daster kekinian ini pun bisa digunakan ketika beraktivitas di dalam maupun di luar rumah.

So, daster itu must have fashion item bagi para perempuan. Karena kenyamanan is number one.

(Emy Putri Alfiyah)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun