Penulis: Putri Kartika Dewi, Fatmawati Mutiara Wangsa, Prinsesa Mutiara Adam, Amanda Puspanditaning Sejati, S.Pd., M. Hum.
Sumedang, 28 Januari 2025 15.30Â -- KKN Tematik UPI Kampus Sumedang 2025 mengadakan penyuluhan anemia di Sekolah Dasar yang ada di Desa Cibunar, meliputi SDN Cupuwangi, SDN Cibunar, dan SDN Sirnaluyu pada tanggal 20 Januari 2025 sampai dengan 22 Januari 2025. Acara dimulai pukul 09.00 WIB dengan sasaran kelas 4, 5, dan 6 di ruangan kelas dengan total keseluruhan dari tiga Sekolah Dasar yaitu 48 siswa. Kegiatan ini bertema"Petualangan Sehat : Rahasia Tubuhku, Bekalku Untuk Dunia".
Prevalensi anemia di Kabupaten Sumedang menunjukkan angka yang mengkhawatirkan, terutama di kalangan remaja putri. Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang tahun 2023 mencatat 5.360 penderita anemia, yang setara dengan 33,8% dari populasi remaja putri di wilayah tersebut. Meskipun data spesifik mengenai prevalensi anemia pada anak usia sekolah dasar di Sumedang tidak tersedia, tingginya angka anemia pada remaja putri menunjukkan perlunya perhatian khusus terhadap masalah ini sejak usia dini. Upaya pencegahan dan penanganan anemia pada anak sekolah dasar menjadi penting untuk memastikan kesehatan dan perkembangan optimal mereka.
Adapun pada tahun 2021 angka pernikahan dini di Sumedang tercatat 1.348 kasus. Salah satu solusi yang efektif untuk mencegah pernikahan dini adalah melalui penyuluhan kesehatan reproduksi di sekolah dasar. Penyuluhan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada siswa tentang pentingnya kesehatan reproduksi dan dampak negatif pernikahan dini.
Mahasiswa KKN memberikan penyuluhan mengenai anemia dan pernikahan dini, dimulai dari memberikan lembar pengisian pre-test lalu melakukan pematerian mengenai pengertian anemia, gejalanya, penyebab, serta cara pencegahannya. Siswa diajak untuk mengenali tanda-tanda anemia, yaitu 5L, lelah, lemah, lungse, lunglai, dan letih serta pentingnya konsumsi tablet tambah darah dan makanan bergizi seperti sayuran hijau, daging, dan buah-buahan. Dilanjutkan dengan pematerian mengenai pernikahan dini, dimana anak-anak dapat memahami konsekuensi dari pernikahan dini, seperti risiko kesehatan, hambatan pendidikan, dan dampak sosial-ekonomi. Sesi selanjutnya siswa melakukan pengisian pada lembar post-test untuk mengukur keberhasilan dalam pematerian. Setelah data diolah, skor rata-rata pre-test yaitu 71.458 dan skor rata-rata post-test yaitu 85.
Selain itu, mahasiswa KKN Tematik UPI 2025 melakukan cek hemoglobin sebagai salah satu upaya penting dalam pencegahan dan penanganan anemia, terutama bagi anak sekolah dasar. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mendeteksi kadar hemoglobin dalam darah, sehingga dapat diketahui apakah seorang anak mengalami anemia atau tidak.
Kegiatan diakhiri dengan sesi tanya jawab, di mana siswa antusias mengajukan pertanyaan seputar anemia dan kesehatan reproduksi. Mahasiswa KKN Tematik UPI 2025 berharap penyuluhan ini dapat menurunkan angka kasus anemia dan pernikahan dini pada anak-anak di wilayah Rancakalong khususnya Cibunar yang berkurang secara signifikan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI